REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang bersama Badan Urusan Logistik Drive II Sumatra Barat (Sumbar) meluncurkan program raskin 2016 di Kecamatan Padang Selatan, Rabu (20/1).
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, peluncuran raskin untuk sekira 39 ribu kepala keluarga (KK) di 11 kecamatan di Kota Padang, merupakan yang perdana di Sumatra Barat bahkan mungkin di Indonesia.
"Menurut kita, kegiatan harus segera (dilaksanakan), karena terkait kebutuhan warga miskin, harus disegerakan," kata dia usai peluncuran program raskin 2016 di Kantor Kecamatan Padang Selatan, Sumatra Barat, Rabu (20/1).
Sebab, menurutnya, harga beras yang sempat melambung beberapa waktu lalu sangat merugikan masyarakat. Pemkot Padang bersama Bulog, ia melanjutkan, menyikapi dengan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre II Sumatra Barat, Benhur Ngkaime menjamin, raskin yang akan disalurkan tahun ini, memenuhi standar dan layak dengan kualitas beras medium. Keluhan ihwal kualitas raskin yang buruk, ia menjelaskan, disebabkan karena beras yang disalurkan sudah tersimpan lama di gudang.
Menyikapi hal tersebut, ia mengatakan, Bulog membuat kebijakan baru secara nasional, yaitu menyimpan raskin di gudang untuk kebutuhan dua bulan. Sebab, menurut Benhur, umur ideal beras tersimpan di gudang, yaitu selama tiga bulan. Sementara, selama ini persediaan Bulog biasanya untuk empat hingga enam bulan. Hal tersebut, menurutnya yang menyebabkan kualitas beras buruk.
"Petugas biasanya kewalahan untuk melakukan sortir, itu human error," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar