Namun, penyerapan belum bisa dilakukan pada awal tahun karena harga jual di pasar lebih tinggi. Menurutnya, hal itu karena melihat potensi di wilayah Soloraya berdasarkan area tanam dan luas lahan. Penyerapan itu untuk beras kualitas medium dan premium.
Budhi mengatakan persentase beras medium lebih dominan karena untuk penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) atau disebut juga beras untuk warga sejahtera (rastra). “Kami sudah siap lakukan penyerapan, tapi awal tahun ini terkendala tingginya harga beras di pasar yang mencapai Rp8.300/kg-Rp8.400/kg sedangkan harga Bulog yang ditentukan pemerintah adalah Rp7.300/kg untuk beras dan Rp4.650/kg untuk gabah kering panen [GKP],” kata Budhi di ruang kerjanya, Senin (11/1).
Dia mengatakan tingginya harga jual di pasar tersebut dipengaruhi molornya masa tanam akibat El Nino dan paceklik di beberapa daerah. Akibatnya, panen hanya terjadi di beberapa lokasi. Meski begitu, kenaikan harga beras ini masih wajar karena harga di pasar saat ini cenderung masih normal. Menurutnya, belum perlu dilakukan operasi pasar.
Dasar Instruksi
Dia juga belum mengetahui ada tidaknya kenaikan harga pokok pembelian (HPP) beras dan gabah dari pemerintah. Oleh karena itu saat ini HPP masih menggunakan acuan harga tahun lalu. Harga beras diperkirakan kembali normal pada pertengahan Maret saat panen raya dan penyerapan bisa langsung dilakukan. “Meski begitu, pasokan beras saat ini masih aman untuk mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan, yakni sekitar 33.000 ton beras,” kata dia.
Sementara itu, untuk penyaluran raskin atau rastra, Bulog masih menunggu surat dari masing-masing pemerintah daerah di Soloraya. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Solo, Ariani Indriastuti, menuturkan berdasarkan instruksi dari Pemerintah Provinsi Jateng, pagu raskin/rastra yang disalurkan sama seperti tahun lalu, yakni untuk 29.043 rumah tangga sasaran (RTS).
“Pagu raskin/rastra sama seperti tahun lalu, tapi saat ini kami masih menunggu persetujuan rincian penerima raskin/rastra dari pemerintah pusat karena ada beberapa perubahan penerima yang disebabkan pindah domisili atau meninggal dunia. Meski begitu, kemungkinan pada bulan ini raskin sudah bisa disalurkan kepada masyarakat,” kata Ariani saat dihubungi Koran Solo.
http://www.koransolo.co/2016/01/12/ketahanan-pangan-bulog-kejar-target-penyerapan-100-000-ton-beras-59689
Tidak ada komentar:
Posting Komentar