Sabtu, 23 Januari 2016

Bulog Janji Perbaiki Kualitas Beras

Jumat, 22 Januari 2016

Pengawasan kualitas dan kuantitas saat pengadaan serta selama penyimpanan beras akan diperketat.

JAKARTA-Badan Urusan Logistik (Bulog) pada tahun ini akan memprioritaskan perbaikan kualitas beras untuk rakyat miskin atau yang kini namanya diubah menjadi rastra atau beras untuk rakyat sejahtera. Hal itu mengingat sepanjang tahun lalu keluhan menyangkut buruknya kualitas rastra kerap disampaikan ke Bulog, sehingga penting untuk disikapi secara serius.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menyebutkan beberapa hal yang akan dibenahi Bulog untuk menjamin kualitas rastra. Hal itu seperti meningkatkan pengawasan atau pemeriksaan kualitas dan kuantitas saat pengadaan serta selama penyimpanan beras.

Pemeriksaan dan pengawasan itu ditujukan pada beras-beras impor, sebab jangan sampai negara yang menjadi mitra  mengekspor beras yang kualitasnya rendah. Cara itu juga bukan hanya kepada negara luar tetap dilakukan terhadap beras dari produksi dalam negeri.

“Dengan itu berarti kualitas beras yang ada di Bulog akan tetap terjaga layak untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkannya,” ujar Djarot dalam pemaparan kinerja tahun 2015 dan target 2016 di Jakarta, Kamis (21/1).

Selain itu Bulog akan melakukan sortasi pada saat pengeluaran beras oleh surveyor independen dan Tim Divisi Regional Bulog, bekerja sama dengan tim koordinasi raskin di wilayah setempat untuk pengecekan kualitas dan kuantitas sebelum dan setelah penyaluran beras.

Di samping itu juga Bulog akan memonitoring dan mengevaluasi pemeriksaan kualitas dan kuantitas beras secara periodik, memperbaiki manajamen di gudang melalui penerapan ISO sesuai standarisasi nasional pergudangan bersama dengan tim independen.

Adapun cara lainnya melalui spraying  atau penyemprotan yang akan dilakukan tiap bulan sedangkan fumigasi dilakukan setiap sekali dalam tiga bulan. Itu meliputi area di dalam atau di luar gudang serta pembersihan lingkungan pergudangan.

Bulog juga memberikan kesempatan kepada pelaksanaan raskin di titik distribusi untuk menukar berasnya bila ditemukan beras yang kurang baik. “Jika kami mendapatkan informasi ada beras yang kualitasnya buruk maka kami akan langsung turun dan ganti,”jelasnya.

Diketahui, sepanjang tahun lalu keluhan terhadap buruknya kualitas raskin datang dari sejumlah daerah, seperti di Bandung, Jawa Barat, dan Semarang, Jawa Tengah. Di dua daerah tersebut, raskin yang disalurkan berkutu dan tidak layak dikonsumsi.

Perkuat Infrastruktur

Seiring dengan target Bulog yang akan kembali menyerap sekitar 4 juta ton beras dari petani maka Bulog akan memperkuat infrastrukturnya. Pasalnya, saat ini mulai tumbuh industri pemberasan yang besar dan moderen yang mempunyai jaringan kuat hingga ke petani, sementara infrastruktur Bulog masih sangat minim seperti yang terjadi pada infrastruktur pasca panen. Kalaupun ada tetapi sudah rusak.

Menurut Direktur Pengadaan Bulog Wahyu ini akan menjadi kompetitor Bulog untuk mendapatkan pasokan karena mereka mempunyai peralatan yang lebih moderen dan lebih lincah dalam strategi harga. Apapun kondisi gabah hasil petani dapat langsung diserapnya untuk diola menjadi beras dengan standar kualitas tertentu.

Kondisi ini tidak boleh dibiarkan. Jika ini yang terjadi, lantas di mana kehadiran pemerintah untuk petani. Oleh karena itu Bulog harus berinvestasi untuk membangun industri beras yang modern dan terintegrasi dan Bulog langsung bermitra dengan petani. ers/AR-2

http://www.koran-jakarta.com/bulog-janji-perbaiki-kualitas-beras/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar