Rabu, 21 Mei 2014

Jelang Ramadhan, Bulog Pastikan Harga Beras Normal

Selasa, 20 Mei 2014

Medan-andalas Perusahaan Umum (Perum) Bulog Divre Sumatera Utara (Sumut) memastikan harga beras di pasaran Kota Medan normal jelang Ramadhan. Untuk menekan harga beras tersebut, Bulog menambah 20 ribu ton pada bulan  Juli kemarin dari persediaan yang ada sekitar 55 ribu ton saat ini.
Kepala Bulog Divre Sumut, Fasika Khaerul Zaman diwakili oleh Humas, Rudi Damanik mengatakan, persediaan beras di Sumut aman saat Ramadhan atau aman hingga 5 bulan kedepan. Saat ini stok mencapai 55 ribu ton dan bulan Juli akan ada penambahan sebanyak 20 ribu ton lagi dari Jawa Timur dan Sulewesi Selatan.
"Kalau dilihat data dari BPS, harga beras tidak menyababkan laju inflasi di Sumut. Kita prediksikan, mudah-mudahan di Ramadhan nantinya, harga beras tetap normal," ucapnya di Medan, Senin(19/5).
Diakuinya, di bulan puasa, kebutuhan akan bahan pokok terutama beras dan gula memang cenderung meningkat. Untuk itu, direncanakan, bila nanti harga beras melambung tinggi, Bulog sebagai stabilisator akan melakukan operasi pasar di pasar tradional Kota Medan.
"Jika harga tidak dapat dikendalikan lagi, operasi pasar akan kita lakukan. Namun, terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan pemerintahan setempat," tuturnya.
Pantauan di lapangan, harga beras jenis ramos Rp12 ribu per kilogram, beras jenis kuku balam Rp10.500 per kilogram dan jenis IR64 sekitar Rp9.000 an per kilogram.
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pengendalian pasokan beras menjelang Ramadhan memang mutlak diperlukan. Konsumsi beras memang kerap mengalami peningkatan di saat perayaan keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Sehingga pengendalian dari sisi persediaan (supply) sangat vital, mengingat kontribusi harga beras terhadap pembentukan inflasi sangat besar.
"Mendatangkan stok beras dari wilayah lain memang merupakan opsi lebih baik dibandingkan dengan mengimpor dari negara lain. Bukan dikarenakan hitung-hitungan biayanya, namun lebih kepada keberpihakan kepada para petani lokal. Kerap petani kita tidak diuntungkan dengan kebijakan impor beras guna melakukan stabilisasi harga beras domestik," katanya.
Menurutnya, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah daerah dapat melakukan penyaluran raskin lebih cepat. Sehingga harga beras tidak akan mengalami kenaikan. Selain Bulog nantinya melakukan intervensi pasar guna mengendalikan harga beras.
“Potensi kenaikan laju inflasi tidak hanya terjadi pada harga beras. Harga kebutuhan pokok lainnya berpotensi melambung tinggi. Dan itu juga perlu di waspadai,” tandasnya.
Cara yang bisa dilakukan kata dia, adalah dengan menggunakan anggaran kas daerah untuk menumpuk barang saat ini, dan dijual di harga yang lebih murah disaat harga barang tersebut nantinya mengalami kenaikan. (SIONG)

http://harianandalas.com/kanal-ekonomi/jelang-ramadhan-bulog-pastikan-harga-beras-normal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar