Jumat, 16 Mei 2014
TEGAL, suaramerdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional VI Pekalongan menjamin ketersediaan beras akan tercukupi hingga lima bulan ke depan. Tak terkecuali, penyediaan bahan pangan dalam menghadapi bulan Ramadhan pun sudah siap disediakan.
"Kami menjamin stok beras yang tersimpan pada masing-masing gudang Bulog se-Karesidenan relatif aman untuk mencukupi kebutuhan warga hingga lima bulan ke depan. Termasuk dalam menghadapi bulan ramadhan yang tinggal beberapa bulan lagi," ujar Kepala Bulog Divre VI Pekalongan, Iwan Nurwansyah, Jumat (16/5).
Untuk mengamankan ketersedian beras pada 2014, lanjut Iwan, Bulog bekerja sama dengan mitra kerja telah melakukan pengadaan beras pada sentra produksi gabah, seperti Kabupaten Pemalang bagian atas, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sebagian Pekalongan.
"Adapun untuk masalah harga, kami tetap akan mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3/ 2012 tentang Pengadaan Gabah/ Beras Dalam Negeri. Harga Pokok Penjualan (HPP) beras ditetapkan sebesar Rp 6.600 per kilogram dan gabah kering giling Rp 4.200/ kilogram," katanya.
Menurutnya, meski dalam beberapa bulan lalu banyak petani mengalami gagal panen, lantaran sawahnya diterjang banjir, dan termasuk pangsa pasar yang meminta dengan jumlah banyak. Namun, Bulog Subdivre Pekalongan terus berupaya untuk bisa mendapatkan serapan beras dari petani.
"Untuk bisa mendapatkan serapan beras maupun gabah dari petani, saat ini memang cukup sulit dan harus penuh dengan perjuangan. Sebab, banyak petani yang langsung menyalurkan berasnya ke pasar. Hal itu karena permintaan di pasar sangat tinggi. Tak terkecuali, harga di pasar berani lebih tinggi dibandingkan dengan HPP," terang Iwan.
Sedangkan cara yang dilakukan agar bisa mendapatkan serapan dan bersaing dengan pasar, tambah Iwan, Bulog rela jemput bola dan terus memasuki sejumlah rice mill yang ada di masyarakat.
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2014/05/16/202315
Tidak ada komentar:
Posting Komentar