Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tercatat telah mengimpor 60,79 ribu ton beras dari sejumlah negara sepanjang kuartal I 2014. Nilai impor beras yang dilakukan Indonesia dalam tiga bulan pertama 2014 mencapai US$ 26,87 juta atau setara US$ 309,47 miliar (kurs: Rp 11.517 per US$).
Seperti dikutip Liputan6.com dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (5/5/2014), Thailand tercatat sebagai negara importir beras terbesar dengan memasok 32,89 ribu ton atau setara US$ 16 juta. Angka ini sekitar 54% dari total impor beras Indonesia.
India menyusul di posisi kedua dengan total beras yang dipasok sebanyak 20,75 ribu ton senilai US$ 7,5 juta. Kemudian Pakistan 3.450 ton senilai US$ 1,28 juta, lalu Vietnam sebesar 2.946 ton senilai US$ 1,64 juta dan Myanmar 576 ton dengan nilai US$ 199 ribu.
"Impor beras dari negara lainnya sebanyak 175 ton," tulis data itu.
Kepala BPS Suryamin sebelumnya menuturkan, lonjakan impor barang konsumsi lebih didominasi karena ingin memenuhi kekurangan stok bahan pangan dalam negeri. Mayoritas impor barang konsumsi ini bertujuan untuk meredam inflasi.
"Impor barang konsumsi meningkat karena beberapa komoditas, seperti bawang putih, bawang merah, gandum, daging, beras. Kelihatan yang diimpor komoditas strategis untuk mengontrol inflasi, jadi bukan pakaian," pungkas dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar