Selasa, 20 Mei 2014
TEMPO.CO, Jakarta - Kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi isu pokok yang dituntut oleh petani terhadap presiden dan wakil presiden yang baru. “Dasar tuntutan itu adalah liberalisasi pangan yang sudah berlebihan,” kata Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, pada Selasa, 20 Mei 2014.
Liberalisasi pangan yang dimaksud Henry Saragih adalah saat di mana keran impor terhadap komoditas pertanian terus meningkat tiap tahun. Indonesia, menurut data BPS tahun 2013, mengimpor sebanyak 472 ribu ton dari Vietnam, Thailand, India, Pakistan, dan Myanmar.
“Ini memprihatinkan mengingat Indonesia pernah memperoleh predikat swasembada beras,” katanya.
Henry menjelaskan volume impor beras yang tinggi mengindikasikan produktivitas yang menurun. Produktivitas ini, kata Henry, dipicu oleh penyempitan luas lahan pertanian, baik di desa maupun kota besar.
“Pemerintah terpilih harus berani untuk menegakkan reforma agraria melalui pendistribusian dan perluasan lahan bertani,” kata Henry. Tuntutan ini menjadi penting sebab selain untuk menjaga tingkat produktivitas, juga menjaga identitas Indonesia sebagai negara agraris.
Selain itu, Henry berharap pemerintah yang baru berani mengubah paradigma pertanian dari semula pertanian model kolonial yang mengandalkan ekspor-impor menjadi model ekologis yang mementingkan keberlanjutan pertanian. “Model ekologis ini penting karena membuat petani memikirkan kondisi lahannya, misalnya dengan penggunaan pupuk organik sehingga kesuburan lahannya relatif lebih lama dan produktivitasnya juga lebih meningkat,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Riyono, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia, yang meminta capres dan cawapres terpilih lebih berani mengimplementasikan program pertanian yang lebih riil dan operasional. “Jangan berhenti pada jargon kerakyatan di satu sisi, dan jargon kebangsaan di sisi lainnya. Agenda harus riil, misalnya mencetak satu juta petani entrepreneurship,” kata Riyono. Ia berharap dengan keberanian pemerintah baru untuk mengangkat bidang pertanian akan membuat sektor ini menjadi fondasi kebangkitan perekonomian nasional.
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/05/20/269579017/Ini-Tuntutan-Petani-untuk-Capres-Terpilih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar