Rabu, 27 Juli 2016
BANJARMASIN – Gula impor dalam jumlah besar masuk melalui Perum Bulog Kalsel, Senin (25/7) tadi. Tepatnya 2.750 ton asal Thailand. Gula-gula tersebut saat ini masih dilakukan bongkar muat di pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Pengamat Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Achmad Alim Bachri, secara tegas meminta kepada pemerintah agar pendistribusiannya tepat sasaran. Masuknya gula impor asal Thailand ini diyakini bakal dapat menekan tingginya harga gula di pasaran saat ini. “Asal pendistribusiannya tepat sasaran dan tak dilakukan monopoli oleh oknum,” tuturnya.
Jika yang datang gula rafinasi, Alim berpesan hendaknya aparat kepolisian turun untuk memastikan tepatnya pendistribusian gula yang dikhususkan untuk pelaku usaha tersebut. “Jika gula tersebut gula rafinasi, jangan sampai malah bocor ke masyarkat yang dijual dengan harga tinggi. Pemerintah dan aparat harus turun memastikannya,” tegasnya.
Datangnya gula impor dengan jumlah tak sedikit tersebut menurutnya sudah tugas pemerintah untuk menjaga dan menstabilkan harga gula di pasaran. “Tentu saja tujuan utama digelontorkannya gula impor ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilitas harga dalam rangka pengendalian inflasi daerah,” tegasnya.
Wakil Rektor I ULM itu menambahkan bahwa perlu membangun sinergitas dan koordinasi antara pemerintah daerah dengan Bulog agar proses pendistribusian ini sesuai dengan tujuan. “Intinya pengawasan harus benar-benar dilakukan agar tepat sasaran,” pintanya.
Kepala OPP Perum Bulog Kalsel, Sulais, menjelaskan bahwa harga yang dijual ke masyarakat nanti masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Kalau dibandingkan dengan gula lokal yang didatangkan Bulog beberapa waktu lalu, harganya per kilogram Rp 13 ribu. “Untuk harga, kami belum dapat riilnya dari pemerintah pusat,” kata Sulais singkat.
Ketua Koperasi Harum Manis Bersatu, Aftahuddin, membenarkan bahwa Kalsel mendapat sokongan gula impor asal Thailand. Pihaknya siap mendistribusikan ke pelaku usaha sebagaimana penyaluran gula dari Bulog di tahap pertama lalu.
Tahap pertama Bulog menggelontorkan gula lokal hanya sebanyak 120 ton. “Mudah-mudahan dengan masuknya gula impor ini harga gula di pasaran dapat ditekan, dan kembali ke harga Rp 12 ribu per kilogramnya lagi,” harapnya.(mof/at/dye)
http://kalsel.prokal.co/read/news/4395-wowww-bulog-kalsel-impor-2750-ton-gula-dari-thailand.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar