Senin, 11 Juli 2016
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumpulkan beberapa menteri dan pimpinan lembaga negara. Pemanggilan tersebut yang pertama untuk membahas tax amnesty dan yang kedua untuk membahas masalah pangan.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh menteri dan perusahaan terkait pangan untuk menjaga 11 komoditas pangan, salah satunya adalah pengendalian harga sampai akhir tahun.
"Roadmap-nya udah dibikin, tapi kemarin kan masih banyak. Jadi ada dua hal, roadmap terus dipertahankan dan kenaikan harga terus dikendalikan," kata Djarot di Komplek Istana, Jakarta, Senin (11/7/2016).
Komponen yang harus dijaga, kata Djarot, seperti beras, gula, daging sapi, dan komoditas prioritas lainnya. Bentuk konkretnya, kata Djarot, selama tiga bulan kedepan Presiden Jokowi meminta untuk menjaga harga 11 komoditas pangan.
Djarot menuturkan, cara yang akan diterapkan guna menjaga harga bisa dilakukan dari produksi dan juga impor. "Langkah menjaga harga pada saat terjadi goncangan harga karena over produksi atau under produksi tentu harus ada penyeimbang, entah itu ekspor maupun impor," tambahnya.
Untuk daging sapi, sambung Djarot, pada Juli 2016 diharapkan masuk 9.000 ton daging sapi impor dan akan digelontorkan langsung ke pasar. Tidak hanya itu, secara bertahap total daging sapi impor tersebut akan dicoba melalui industri.
"Sebetulnya, konsumen itu kan hanya diajari oleh orang-orang yang kadang-kadang menurut saya tidak bertanggung jawab. Kalau adek pernah ke Timur Tengah, atau Malaysia, yang dimakan itu daging kerbau dan daging India. Hanya karena tidak ada black campaign di sana jadi biasa aja. Begitu masuk sini, pemilik-pemilik untung besar itu kan rebut, begitu," tukasnya.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2016/07/11/320/1435644/jokowi-beri-tugas-baru-untuk-bulog-jaga-11-komoditas-pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar