Kamis, 28 Juli 2016
MESUJI--Bupati Mesuji Khamamik menilai apa yang sudah dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak membuat kehidupan petani di Mesuji lebih baik. Khamamik bahkan melontarkan candaan jika Bulog memiskinkan petani karena banyak gabah masyarakat tidak diterima Bulog dengan berbagai alasan.
"Bulog memiskinkan petani. Harga anjlog Bulog diam saja, gabah petani kami tidak diterima dengan berbagai alasan," kata Khamamik di depan Kepala Kantor Bulog Menggala, Junaedi, yang sedang berkunjung ke Bupati Khamamik di Rumah Dinasnya, Kamis (28/7/2016).
Untuk gudang Bulog, lanjut Khamamik, Pemkab Mesuji sudah menyiapkan lahan seluas 2 hektare di Kecamatan Mesuji Timur. Tanah tersebut telah disertifikatkan atas nama Bulog.
"Kami sudah siapkan dua hentare lahan yang disertifikatkan atas nama Bulog. Masyarakat tidak terlalu jauh-jauh ke Menggala lagi untuk jual gabah. Dengan adanya gudang Bulog di Mesuji nanti, bukan hanya bermanfaat buat petani Mesuji, tapi petani di Ogan Komering Ilir (OKI) juga. Kami berharap Bulog serius karena Pemkab sudah diberikan semua fasilitas yang dibutuhkan oleh Bulog," lanjut Khamamik.
Kepala Kantor Bulog Menggala, Junaedi, membantah jika Bulog tidak serius dalam bekerja. Dirinya juga menerangkan jika Bulog selama ini bekerja sesuai Inpres dan aturan yang berlaku.
"Kami bekerja sesuai Inpres. Situasi di lapangan tentu sangat jauh dari apa yang dibayangkan. Yang dimaksud bupati mungkin tentang baiaya angkut yang tinggi karena jarak Mesuji dan Menggala cukup jauh. Jika gudang bulog jadi di Mesuji, biaya angkut sangat rendah," kata Junaedi.
Dirinyapun menerangkan prestasi Bulog Menggala. Hasil serapan gabah Bulog saat ini sudah dapat menyuplai ke daerah lain, termasuk nanti ke Aceh.
"Gedung Bulog tahun ini akan muali dibangun di Mesuji. Tahap awal idealnya minimal dapat menampung 2.000 ton. Kami berharap semuanya dapat berjalan dengan baik," lanjut dia.
http://lampost.co/berita/khamamik-bulog-memiskinkan-petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar