Minggu, 10 Juli 2016
JAKARTA – Harga bawang merah masih melambung pasca-Lebaran. Padahal sebelum Ramadan lalu, Presiden Joko Widodo menargetkan agar harga bawang merah dapat turun hingga Rp25 ribu per kg.
Faktanya, harga bawang merah masih belum dapat sesuai dengan harapan Jokowi. Tengok saja hari ini, Minggu, (10/7/2016), harga bawang merah bahkan telah menyentuh Rp70 ribu per kg.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Ikhwan Arif, tingginya harga bawang merah ini tidak terlepas dari minimnya peran Bulog dalam mengantisipasi kenaikan harga. Bawang ‘kerdil’ pun juga tidak dapat diserap yang berdampak pada mulai berkurangnya pasokan bawang merah pada beberapa pasar di Jakarta.
“Untuk bawang kecil akhirnya ya ditahan semua sama petani,” kata Ikhwan kepada Okezone, Jakarta, Minggu (10/7/2016).
Sebelumnya, Bulog memang telah menyerap bawang merah dari para petani untuk disimpan di gudang Bulog. Hanya saja, karena minimnya perencanaan, akhirnya sebagian bawang tersebut membusuk. Padahal, Bulog telah memiliki cadangan bawang hingga lebih dari 1.000 ton ketika akhir Juni lalu.
“(Di gudang Bulog) memang sepertinya masih banyak. Tapi ya banyak (ditahan),” jelasnya.
Akibatnya, harga bawang merah hingga saat ini masih melambung tinggi. Keadaan ini diperparah dengan kemungkinan molornya musim panen raya akibat cuaca hingga tidak adanya stok bawang merah dari negara pengimpor seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina karena tidak memasuki musim panen.
Berdasarkan informasi dari infopangan.jakarta.go.id, harga bawang tertinggi terdapat di Pasar Minggu. Kemudian diikuti oleh Pasar Glodok sebesar Rp60 ribu per kg, hingga Pasar Sunter Podomoro dan Pasar Senen Blok III-IV sebesar Rp50 ribu per kg.
http://economy.okezone.com/read/2016/07/10/320/1434970/harga-bawang-mahal-bulog-dianggap-telat-lepas-stok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar