Sabtu, 16 Juli 2016

Dirut Bulog Sambangi Kantor BUMN Bahas Distribusi Pangan

Jumat, 15 Juli 2016


Jakarta -Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti terlihat menyambangi kantor kementerian BUMN sore ini. Djarot terlihat keluar meninggalkan gedung pada pukul 17.00 WIB. Menurutnya, yang dibahas adalah distribusi pangan.

"Yang tadi kita bicarakan adalah distribusi barang barang milik Bulog dan BUMN lain," ujar Djarot di kantor kementerian BUMN, Jumat (15/7/2016).

Menurutnya permasalahan yang dihadapi BUMN pangan adalah aspek distribusi. Bulog belum memiliki jaringan distribusi yang mengakibatkan biaya yang lebih mahal.

"Permasalahannya yang dihadapi BUMN pangan adalah aspek distribusinya memang bukan masalah yang besar, namun harus dibenahi karena kita menggunakan pasar yang sama dan harganya sudah punya mekanisme yang terbentuk. Maksudnya, pada saat sebuah komoditi naik, sebenarnya laba pedagang pasar memang labanya tetap, namun floating-nya naik. dia punya jaringan sendiri dan pemilik sendiri. Kami di bulog yang tidak punya jaringan, maka kami numpang akibatnya biaya distribusinya juga tidak murah," ujar Djarot.

Saat ini Bulog telah membangun Rumah Pangan (RP) untuk memperbaiki sistem distribusi tersebut. Konsep RP tersebut adalah pasar yang berada di rumah-rumah warga. Saat ini RP tersebut sedang dalam tahap penyempurnaan oleh Bulog.

"Konsepnya adalah sebuah pasar alternatif yang kecil, yang rumahan artinya, rumah-rumah yang menjadi pusat pangan. Rumah pangan inilah yang akan kami kembangkan. RP sudah mulai jalan dan tengah proses penyempurnaan," tutur Djarot.

Pada tahun ini Bulog menargetkan bisa membangun 10.000 RP. Komoditas yang akan dijual adalah pangan dasar sesuai dengan daerah-daerah seperti beras, gula, minyak goreng, bawang putih, bawang merah.

"Intinya, misalnya ibu-ibu butuh komoditas maka akan bisa, kalau dibutuhkan daging sapi, daging ayam, telur, kita akan bantu menyiapkan komoditas tersebut," jelas Djarot.

Untuk rumah tangga yang ingin mendaftar syaratnya cukup mudah yaitu datang ke Bulog, memiliki lahan kosong, dan memiliki modal kerja.

"Masalah modal kerja, saya akan kerjasama dengan perbankan untuk memberikan kredit modal kerja agar bisa membeli komoditas," tutup Djarot.
(ang/ang)

http://finance.detik.com/read/2016/07/15/185551/3254488/4/dirut-bulog-sambangi-kantor-bumn-bahas-distribusi-pangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar