Jumat, 29 Juli 2016

Daging Sapi Fresh Rp.170 Ribu Perkilogram, Kemana Bulog?

Kamis, 28 Juli 2016

Belitung Timur, RadarOnline.id – Lagi –lagi alasan birokrasi yang panjang dan berbelit belit. Badan Logistik Tanjung Pandan Belitung tidak mampu mendatangkan daging beku import frozen, serta menekan lonjakan harga daging sapi fresh agar bantu masyarakat Belitung untuk konsumsi pembelian daging sapi murah jelang Hari Raya Idul Fitri yang lalu.

Akhirnya harga daging sapi fresh perkilogram dijual dengan harga 170 ribu per kilogram nya, ibu-ibu rumah tangga mengeluh, persediaan Sapi potong kurang , permintaan meningkat, harga melonjak sedangkan pedagang tidak mau alami kerugian.

RadarOnline.id mencoba mengkonfirmasikan langsung kepada Irvan Gunawan selaku Kepala Bulog Tanjung Pandan Belitung menjelaskan pihak Bulog bukan diam saja bahkan tiket sudah dipersiapkan untuk berangkat ke Bulog Palembang meski hangus karena ada pembatalan dari pihak Pemda. Padahal ada jatah sebanyak 2 ton daging sapi frozen (Beku) yang masuk ke Bulog Palembang Sumatera Selatan dari Jakarta, tapi karena beresiko dan memakan biaya yang tinggi sehingga pihak pemerintah daerah dan Bulog membatalkan pengambilan daging sapi beku dari Palembang.

Ditambahkan juga oleh Kepala Bulog Tanjung Pandan, harga pengambilan perkilogram daging beku diBulog Palembang berkisar Rp.80-90 ribu perkilogramnya. Jika jadi diambil Bulog dan Pemda dijual kepada masyarakat dengan harga tertinggi Rp.100.000,- per kilogram.

Kepala Dinas Deprindagkop, Syarial menjelaskan daging sapi beku diinstruksikan harus masuk jalur Bulog dan pengambilan untuk Propinsi Bangka – Belitung tidak langsung dari Bulog Jakarta tapi lewat jalur Bulog Palembang Sumatera bagian Selatan. Resiko rusak tinggi tanpa mobil pendingin. Jadi 6 Kabupaten 1 Kota sepakat tidak akan ambil keBulog Palembang.

Patut dipertanyakan oleh Wakil Rakyat yang duduk di DPRD Propinsi maupun Kabupaten kepada pihak Bulog Babel dan tanjung Pandan bagaimana fungsi dan ketidakmampuan dalam menekan harga daging sapi dipasaran saat jelang lebaran. Patut dipertanyakan jangan dipetieskan aja, kasihan Rakyat yang menderita. (Junker)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar