Harga kebutuhan pokok bawang merah masih tinggi.
Harianjogja.com, JOGJA — Tingginya harga bawang merah menjadi perhatian pemerintah. Melalui Perum Bulog Divre DIY pun beberapa kali menggelar operasi pasar dan pasar murah. Selain bawang merah, ada pula beras, gula pasir, dan minyak goreng yang dijual.
Kepala Perum Bulog Divre DIY Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, Bulog juga berupaya menstabilkan harga bawang merah melalui program Rumah Pangan Kita (RPK). Program yang melibatkan masyarakat untuk menjual komoditas dari Bulog ini menyediakan kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, termasuk bawang merah yang hanya dijual Rp20.000 per kg.
“Kami berusaha menggaet sebanyak-banyaknya dalam rangka mengembangkan produk kita. Kami juga sedang upayakan agar RPK ini ngelink ke bank. Bank yang mendanai, kita yang masok barangnya, RPK tinggal terima hasilnya,” kata Sugit, Rabu (27/7/2016)
Selain bawang merah, komoditas bahan pangan yang tergolong tinggi saat ini adalah telur. Bahkan pada hari Rabu kemarin harga jual di pasaran naik dibandingkan hari sebelumnya.
“Kemarin masih Rp20.000, pagi tadi jadi Rp21.000,” ujar Asih, pedagang yang menjual aneka telur di Pasar Beringharjo.
Fluktuasi harga telur hampir sama dengan bawang merah yang tinggi saat Lebaran, sempat turun sesusai Lebaran, dan saat ini kembali merangkak naik lagi.
Meski mengalami kenaikan tetapi pihaknya tidak mengalami kerugian karena konsumen yang membeli sudah menjadi pelanggannya setiap hari. Pelanggan sudah memahami fluktuasi harga telur di pasaran sehingga mereka dapat memaklumi kondisi yang terjadi. Dalam sehari, ia mampu menjual dua krat atau sebanyak 30 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar