Kamis, 21 Juli 2016

Walaupun Beras Raskin Campur Menir Tetap Dibutuhkan Masyarakat

Indonesianpost.com.-Pandeglang, Masyarakat Desa/Kecamatan Mandalawangi keluhkan dengan beras untuk keluarga pra-sejahtera (rasta) atau yang dulu disebut raskin jatah warga berkualitas buruk. Beruntung, beras belum sempat dibagikan atau disalur pada masyarakat di sebagian desa. Saat dicek oleh pemerintah desa setempat, diketahui diketahui kualitasnya buruk.

Bantuan subsidi dari pemerintah berupa beras murah atau dikenal dengan nama Raskin, untuk di kabupaten Pandeglang angka penerima Rumah Tangga Sasaran (RTS) masih cukup tinggi. Persoalan yang terjadi di lapangan acap kali dan sangat klasik sekali tentang kwalitas dari beras yang disalurkan oleh BULOG sub Divisi Regional Lebak.

Penyaluran beras dibeberapa desa di kecamatan Mandalawangi hasilnya sangat memprihatinkan, pasalnya beras tersebut hancur dan bercampur dengan menir. Realisasi dari pagu yang ditebus oleh Kepala Desa pada tanggal 9 Juni 2016 lalu sangat dilematis sekali. Sebab bagaimanapun juga masyarakat tetap masih butuh akan beras itu.

Akhirnya walau kondisi buruk seperti itu mengingat desakan masyarakat akan kebutuhan beras itu sebagai bahan makanan pokok maka tetap saja mereka membelinya. Salah satu warga di desa Pandat Mandalawangi mengatakan, pihaknya sangat butuh sekali akan beras itu walau kondisinya buruk tapi karena ini beras bantuan jadi dibeli saja sebab harganya murah, jelas warga.

Kepala Desa Pandat Masri belum lama di rumahnya mengatakan, saat beras diterima memang kondisinya seperti itu, ” Tapi masyarakat sangat butuh sekali dan apa bila kita kembalikan lagi akan menunda waktu lagi sedang masyarakat butuh mendesak saat bulan puasa ini, jelas Kades.

Lain hal dengan yang terjadi di desa Gunungsari kecamatan yang mengembalikan beras saat itu atau di retur kepada Bulog, pihaknya mengatakan beras itu sangat tidak layak dikonsumsi karena hancur dan rada kotor, kata Sartono Kades. Lebih jauh dikatakanya kondisi ini semoga yang terakhir kalinya pasalnya dalam penyaluran beras itu tidak lepas dari pengawasan baik intern maupun ekstern, pinta Sartono. Hingga berita ini diturunkan Kepala Bulog Sub. Divisi Regional Lebak belum bisa ditemui untuk menjelaskan tentang kondisi beras yang rusak tersebut.(dd)

https://www.indonesianpost.com/blog/walaupun-beras-raskin-campur-menir-tetap-dibutuhkan-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar