Rabu, 29 April 2015

Serapan Rendah, Mentan Minta Bulog Optimalkan Jaringan Semut

Selasa, 28 April 2015

Jakarta, GATRAnews - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Perum Bulog agar lebih kreatif dalam melakukan pengadaan beras dalam rangka menjaga supaya harga gabah petani tidak terjun hingga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, HPP untuk gabah kering panen (GKP) adalah Rp 3.700/kg.

Pengadaan beras Bulog hingga 28 April 2015 ini baru 450 ribu ton. Jumlah ini tergolong minim bila dibandingkan serapan beras pada periode Januari-April tahun lalu yang mencapai 900 ribu ton. Padahal, Mentan Amran telah meminta Bulog menyerap hingga 4,5 juta ton beras tahun ini.

Di sisi lain, berdasarkan hasil kunjungan Mentan ke sejumlah daerah, didapati bahwa harga gabah telah merosot sampai di bawah HPP. Karena itu, Bulog harus cepat turun ke lapangan untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP agar para petani tak merugi. "Harga GKP mulai dari di Batubara (Sumut), Palembang (Sumsel), Lampung Utara (Lampung), Tulang Bawang (Lampung), Yogyakarta, Klaten (Jawa Tengah), itu rata-rata Rp 3.200-3.500/kg," tutur Amran usai Dialog Pemantapan Swasembada Beras di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (28/5).

Penyerapan yang dilakukan oleh Bulog di lapangan memang masih belum maksimal karena terkendala kualitas gabah dan beras yang tidak sesuai ketentuan Inpres. Sebagai contoh, berdasarkan Inpres No.5/2015, HPP berlaku untuk GKP dengan kadar air maksimum 25 persen, sementara banyak beras petani yang kadar airnya di atas 25 persen, bahkan di atas 30 persen.

Namun, menurut Amran, Bulog harusnya bisa menyiasati masalah tersebut melalui kerjasama dengan penggilingan-penggilingan berskala kecil. Gabah-gabah yang masih basah bisa saja ditingkatkan kualitasnya di penggilingan-penggilingan padi yang memiliki banyak alat pengering (dryer). "Kadar air kan bisa disiasati, harus kreatif menyerap produksi petani, jangan menunggu mereka," dia menegaskan.

Bila hanya mengandalkan pengadaan dari penggilingan besar saja, Bulog akan kesulitan. Karena itu, jaringan semut Bulog perlu lebih dioptimalkan. "Kerjasama dengan penggilingan kecil. Bulog harus bekerja keras, kan punya jaringan semut, harus lebih dioptimalkan," Amran mengimbuhkan.

Bila serapan beras rendah, Bulog tidak akan bisa memiliki stok yang cukup untuk mejaga stabilitas harga beras. Amran mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk meningkatkan kinerja Bulog. "Serapan Bulog harus ditingkatkan lagi, saya sudah komunikasi dengan Menteri BUMN," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar