Sabtu, 4 April 2015
JAKARTA, KOMPAS — Realisasi luas tanam padi periode Oktober 2014-Maret 2015 mencapai 8,8 juta hektar. Dengan perkiraan tambahan potensi tanam hingga Mei 2015, yakni seluas 5,8 juta hektar, akan ada pertanaman padi hingga Mei 2015 seluas 14,6 juta hektar.
Dengan kondisi itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di Jakarta, Jumat (3/4), menegaskan, masih ada ruang gerak untuk meningkatkan produksi beras nasional 2015 di tengah ancaman kemarau yang datang lebih awal. Dengan produktivitas rata-rata 6 ton gabah kering giling per hektar di lahan yang masuk program upaya khusus, akan ada tambahan produksi padi 4,2 juta ton gabah kering giling dari pertanaman Oktober 2014-Maret 2015.
Realisasi pertanaman padi pada musim hujan Oktober 2014-Maret 2015 meningkat 700.000 hektar dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni 8,1 juta hektar.
Dengan realisasi tanam hingga Mei 2015 saja, diperkirakan sudah ada surplus luas tanam lebih dari 1 juta hektar dibandingkan dengan realisasi panen sepanjang 2014. Dengan tambahan pertanaman Juni-September 2015, Amran Sulaiman optimistis target luas tanam padi 2015 sekitar 16 juta hektar akan tercapai.
Menurut Menteri Pertanian, harga gabah atau beras yang tinggi mendorong petani giat menanam padi. Petani tak akan membiarkan lahan pertanian mereka menganggur tanpa ditanami.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan, musim kemarau yang datang lebih awal tahun ini akan memengaruhi produksi padi nasional. Oleh karena itu, dampaknya terhadap produksi padi harus diantisipasi.
"Pemerintah perlu memastikan kepada petani soal perkiraan kemarau lebih awal sehingga petani bisa berhitung saat akan tanam demi mengurangi dampak kegagalan panen," katanya.
Dalam Kalender Tanam Terpadu Versi 2.1 untuk musim tanam 2015, pertanaman pangan untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai pada musim kemarau April-September 2015 rawan terkena kekeringan dan serangan hama penyakit. Kondisi rawan ini terjadi di 11 provinsi sentra produksi pangan nasional.
Mengenai kewajiban Bulog membeli beras petani, Amran Sulaiman berharap tahun ini Bulog bisa membeli 4 juta ton setara beras. Bulog punya kesempatan penuh untuk membeli gabah atau beras produksi dalam negeri pada April dan Mei 2015. (MAS)
http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150404kompas/#/18/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar