Senin, 13 April 2015
Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tulungagung, Jawa Timur saat ini lebih memprioritaskan pengadaan gabah kering giling dari petani, agar mutu beras tetap terjaga meski tersimpan di gudang dalam jangka waktu lama.
"Untuk 2015, target serapan gabah dari petani adalah 20 ribu ton, atau sekitar 20 persen dari total target yang dipatok perusahaan," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Supriyanto di Tulungagung, Senin.
Selain gabah, kata dia, pihaknya juga akan tetap mengupayakan pengadaan beras dari petani dengan target volume mencapai 50 ribu ton ssetara beras selama kurun 2015.
Namun, Supriyanto mengisyaratkan pengadaan beras baru dilakukan pada pertengahan hingga akhir tahun, atau setelah target serapan gabah tercapai.
"Saat ini prioritasnya adalah pengadaan gabah terlebih dulu untuk menjaga mutu beras yang dihasilkan meski harus tersimpan dalam waktu lama," ujarnya.
Perubahan strategi dalam pengadaan bahan pangan beras itu, lanjut Supriyanto, disebabkan stok di dalam gudang-gudang penyimpanan Bulog Subdivre Tulungagung saat ini masih melimpah.
Beras hasil pengadaan 2014 sampai saat ini masih tersedia lebih dari 15 ribu ton.
"Kami selama ini sering dikomplain, karena memang keadaan beras kurang maksimal tetapi setelah terobosan ini mungkin nanti kondisi beras akan berangsur membaik," kata Supriyanto.
Ia menambahkan, pengadaan gabah sekitar 20 persen diharapkan akan menggenjot mutu dari beras, karena tidak terlalu lama tersimpan di dalam gudang.
Penyelepan gabah hasil serapan dari petani diperkirakan baru akan dilakukan pada Juli mendatang, dengan target meningkatkan kondisi beras.
"Hingga awal April ini, kami sudah berhasil melakukan penyerapan beras dalam bentuk gabah sekitar 800 ton gabah. Serapan akan terus ditingkatkan seiring musim panen MK-1 yang puncaknya diperkirakan mulai pekan ketiga April ini," lanjutnya. (*)
Redaktur: Tunggul Susilo
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/155248/bulog-tulungagung-prioritaskan-pengadaan-gkg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar