Sabtu, 18 April 2015

Mentan Minta Perum Bulog Lebih Kreatif

Sabtu, 18 April 2015

JAKARTA, KOMPAS — Realisasi pengadaan beras Perum Bulog masih rendah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Perum Bulog lebih kreatif dalam melakukan pengadaan supaya bisa membeli beras, dan harga gabah petani tidak jatuh.

Menteri Pertanian (Mentan) mengatakan hal terebut, Jumat (17/4), di Jakarta. "Perum Bulog bisa melakukan kerja sama pengadaan gabah/beras dengan penggilingan-penggilingan kecil, dengan memanfaatkan jaringan semut Bulog," kata Amran.

Kalau hanya mengandalkan penggilingan besar, bisa saja Bulog sulit melakukan pengadaan beras. Kalau membeli dari penggilingan skala kecil, Perum Bulog memiliki kesempatan melakukan pembelian.

Mentan mengatakan, dia mencoba melakukan pengecekan data soal harga gabah/beras di lapangan pada panen 2012. Pada saat itu hampir tidak ada harga gabah/beras di atas harga pembelian pemerintah (HPP) karena Bulog menyerap secara maksimal.

Saat itu Bulog membeli gabah/beras 3,6 juta ton setara beras. Semua gabah petani dalam segala kualitas dibeli Bulog. Setelah masuk ke Bulog, gabah-gabah tersebut ditingkatkan kualitasnya.

Mentan mengatakan, kreativitas sangat diperlukan dalam situasi seperti sekarang ini. Kalau tidak Bulog tidak akan bisa mendapat beras untuk keperluan stabilisasi harga.

Seperti diberitakan, hingga akhir pekan lalu realisasi pembelian beras Bulog baru 133.000 ton, dari volume kontrak 200.000 ton. Padahal, target pengadaan beras Bulog tahun ini 4,5 juta ton setara beras.

Berat

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir mengatakan berat buat Bulog untuk bisa melakukan pengadaan beras 4,5 juta ton tahun ini. "Dapat 50 persen saja sudah bagus," katanya.

Selain karena keterlambatan waktu menaikkan HPP gabah dan beras, kenaikan HPP juga rendah, hanya 10,4 persen. Idealnya 15 persen. Belum lagi maraknya permintaan dari perusahaan penggilingan swasta besar.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari mengatakan, Bulog terus berupaya maksimal membeli gabah/beras petani. Tahun ini, pengadaan gabah juga lebih besar daripada tahun lalu.

Bulog melakukan pengadaan melalui berbagai cara. Menjalin kerja sama dengan mitra penggilingan, melakukan jemput bola dengan membeli gabah dari petani/kelompok tani, dan menjalin kerja sama dengan BUMN.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Presiden, awal pekan ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia siap mendukung rencana pemerintah membangun ketahanan pangan.

Komitmen ini disampaikan Ketua Panitia Pengarah Jakarta Food Security Summit 3, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Agrobisnis dan Pangan, Franky O Widjaja saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

(MAS)

http://print.kompas.com/baca/2015/04/18/Mentan-Minta-Perum-Bulog-Lebih-Kreatif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar