Jumat, 4 September 2015
SALATIGA (KRjogja.com)- Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah berharap penuh Badan Urusan Logistik (Bulog) segera impor kedelai. Selain itu, tata niaga diatur agar harga kedelai stabil. Akibat lebilnya harga kedelai berdampak ribuan perajin tempe tahu (temtah) di Jateng kolaps (bangkrut).
Ketua Puskopti Jawa Tengah, Sutrisno Supriyantoro mengungkapkan, tata niaga kedelai mendesak dilaksanakan. Jika perdagangan kedelai tidak diatur maka oligopoli tidak bisa dihilangkan. Dampaknya, harga kedelai tidak bisa stabil dan cenderung naik dan mencekik leher perajin tempe
tahu dan pelaku usaha berbahan baku kedelai," katanya di sela pameran UMKM di lapangan Pancasila, Salatiga, Jumat (04/09/2015).
Dia menambahkan saat ini harga kedelai di Salatiga sudah mencapai Rp 7.500 per kilogram (kg) dan sudah melebihi biaya produksi maksimal senilai Rp 7.450 per kg. Kalau harga kedelai terus tinggi, maka akan banyak pelaku usaha berbahan baku kedelai di Jawa Tengah bangkrut. "Tata niaga kedelain harus diatur oleh bulog dan bulog impor dan disalurkan secara langsung ke perajin tempe tahu. Pemerintah harus membebaskan biaya masuk impor kedelai yang dilakukan bulog sehingga harga kedelai lebih murah. (Sus)
http://krjogja.com/read/273342/puskopti-minta-bulog-impor-kedelai.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar