Rabu, 02 September 2015

Harga Beras Terus Naik

Rabu, 2 September 2015

JAYAPURA, KOMPASHarga beras di Kota Jayapura, Papua, terus meningkat dalam sebulan terakhir. Peningkatan harga mencapai hingga Rp 2.000 per kilogram.

Pantauan di Pasar Sentral Youtefa di Kecamatan Abepura, pada Selasa (1/9), beras lokal harganya Rp 12.000 per kilogram (kg). Sebelumnya, harga beras Rp 10.000 per kg. Sementara harga beras yang didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur, Rp 14.000 per kg, padahal sebelumnya Rp 12.000.

Husniah, pedagang di Pasar Youtefa, mengatakan, para pedagang terpaksa menaikkan harga karena pihak distributor juga melakukan hal yang sama. "Kami tidak tahu alasan pihak distributor menaikkan harga beras. Harga satu karung beras seberat 25 kg naik dari Rp 300.000 menjadi Rp 320.000," kata Husniah.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Youtefa Muhammad Thamrim Ruddin mengatakan, dia belum mendapatkan laporan lengkap terkait kenaikan harga beras dari seluruh pedagang bahan pokok.

Di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam dua minggu terakhir, harga beras lokal di dua pasar besar berkisar Rp 9.500-Rp 10.000. Pedagang menduga kenaikan harga dipicu aksi borong yang dilakukan oleh pedagang dari luar, terutama Jawa Timur.

Terkait dengan naiknya harga beras dan gabah, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Babel) membuat nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan petani untuk tetap menyerap gabah hasil penen. Perjanjian ini dibuat dengan gabungan kelompok tani di enam kabupaten di Sumsel.

Kepala Bulog Sumsel dan Babel Miftahul Adha mengatakan, enam kabupaten itu merupakan sentra-sentra penghasil padi di Sumsel, yaitu Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musirawas, Ogan Komering Ulu Timur, dan Lahat. "Isi MOU ini adalah seluruh hasil panen petani dijual ke Bulog, baik panen saat ini maupun panen akhir tahun," katanya.

Menurut Miftahul, kesepahaman dengan petani yang baru pertama kali dilakukan ini merupakan upaya agar petani juga berkomitmen menjual hasil panen ke negara. Kendati saat ini harga gabah tengah naik, Bulog siap membeli dari petani dengan harga pasaran. Di Sumsel, saat ini, harga gabah kering panen di tingkat petani berkisar Rp 4.300 hingga Rp 4.400 per kg.

Serapan Bulog Divre Sumsel dan Babel baru sekitar 98.000 ton beras dari target tahun ini sebanyak 242.000 ton.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh menilai, kenaikan harga beras di daerahnya akibat stok beras terbatas. Pemerintah berupaya mengendalikan harga dengan memasok beras impor ke Aceh melalui Sumatera Utara. Akan tetapi, karena nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS, harga beras impor itu pun naik di pasaran. Demikian dikatakan _Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Darmansyah.

(VDL/FLO/SIR/IRE/DRI)

http://print.kompas.com/baca/KOMPAS_ART0000000000000000015996691.aspx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar