SENIN, 21 SEPTEMBER 2015
TEMPO.CO, Jakarta - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) memasang target akan mencetak laba Rp 1,2 triliun pada 2019. Namun target ini hanya dapat diraih bila Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pengajuan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.
"Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembangunan infrastruktur dan aset, sehingga kami bisa mencetak laba pada 2019," kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Badan Usaha Milik Negara DPR pada Senin, 21 September 20015, di Jakarta.
Bulog berencana membangun tujuh unit penggilingan beras modern serta cold storage (gudang beku) untuk menyimpan daging dan komoditas hortikultura di suhu yang sesuai. Penggiling beras yang akan dibangun berkapasitas 400 ribu ton di sentra-sentra produksi seluruh Indonesia.
Selain itu, Bulog berencana membangun 50 unit sentra pengeringan dan silo gabah. Di sentra-sentra perkebunan jagung pun akan dibangun 25 unit serupa. Bulog juga berencana membangun 14 unit gudang pendinginan di sentra daging dan hortikultura.
"Ini bakal meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP), juga meningkatkan kapasitas pengadaan dan daya simpan," ucap Djarot. Pengadaan CBP diperkirakan mencapai 400 ribu ton, sementara jagung 1.500 ton. Sedangkan untuk daya simpan, gabah akan meningkat hingga 150 ribu ton, jagung 75 ribu ton, dan daging beku 7.000 ton.
Djarot menegaskan, pengajuan PMN 2016 memang bertujuan menguatkan infrastruktur pascapanen perusahaan pelat merah ini. Harapannya, Bulog bisa memaksimalkan serapan hasil panen petani lokal. Pada 2015, Bulog mendapatkan PMN sebesar Rp 3 triliun yang difokuskan untuk modal kerja.
Djarot menuturkan upaya pembangunan infrastruktur memang didesain untuk meneruskan kinerja Bulog yang sudah membaik pada kuartal kedua 2015. "Tercatat, kami mencetak laba bersih Rp 890 miliar," katanya.
URSULA FLORENE
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/09/21/092702548/minta-pmn-rp-2-triliun-bulog-janji-untung-rp-1-2-triliun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar