Rabu, 09 September 2015

Bulog Menyiapkan Model Bisnis Baru

Rabu, 9 September 2015

JAKARTA, KOMPAS — Perum Bulog berencana mengembangkan bisnis baru untuk stabilisasi pasokan dan harga daging sapi. Salah satu model bisnis yang diwacanakan adalah investasi di sektor penggemukan sapi melalui kerja sama dengan pelaku usaha penggemukan dan peternak lokal.

Hal itu mengemuka dalam forum diskusi "Stabilisasi Daging Sapi" yang digelar Perum Bulog, di Jakarta, Selasa (8/9). Diskusi itu dihadiri Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, akademisi, dan perwakilan asosiasi-asosiasi terkait.

Djarot mengatakan, Bulog akan mengembangkan bisnis baru sapi. Model bisnis itu masih dimatangkan dalam forum diskusi yang melibatkan setiap pihak terkait. Arah ke depan bisnis itu adalah menstabilkan harga dan pasokan daging sapi. Dalam bisnis itu, Bulog akan menggandeng pelaku usaha penggemukan, peternak lokal, pedagang, dan importir daging sapi.

"Bulog tidak diciptakan untuk menjadi pedagang dan tidak untuk menghabisi pelaku bisnis. Bulog hanya ditugasi stabilisasi pasokan dan harga daging sapi. Agar stabilisasi pasokan dan harga tercipta, Bulog diharapkan bisa mengatur mekanisme bisnis dan pasar," kata Djarot.

Ahli peternakan Universitas Padjajaran, Bandung, Rochadi Tawaf mengatakan, dalam bisnis itu, Bulog harus mempunyai stok. Stok itu dikelola bersama pelaku usaha penggemukan, importir daging, dan peternak sapi lokal. "Bulog perlu memiliki stok minimal 10 persen dari total kebutuhan daging sapi. Ketika harga daging sapi bergejolak, Bulog tinggal mengeluarkan stok. Bulog juga perlu diperkuat dengan menjadi penentu permintaan kebutuhan daging sapi," katanya.

Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Bustanul Arifin mengemukakan, Bulog tidak bisa menjalankan bisnis itu sendiri. Bulog harus menggandeng pelaku usaha terkait. Di sektor penggemukan, misalnya, Bulog bisa bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia.

Bulog juga perlu masuk ke wilayah tengah dan hilir rantai pasokan daging sapi sehingga bisa mengetahui karakter permintaan konsumen. "Ke depan, Bulog diharapkan terlibat dalam swasembada sapi untuk mendukung ketersediaan stok sapi.

(HEN)

http://print.kompas.com/baca/2015/09/09/Bulog-Menyiapkan-Model-Bisnis-Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar