Rabu, 25 November 2015

Permintaan Beras Lokal Meningkat

Rabu, 25 November 2015

batampos.co.id – Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindag-Ekraf dan PM) Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto mengatakan permintaan masyarakat terhadap beras lokal meningkat dua minggu terakhir. Itu dibuktikan dengan bertambahnya pasokan beras oleh sejumlah distributor di Tanjungpinang.
Meningkatnya permintaan beras lokal ini mulai terlihat sejak diperketatnya pengawasan beras impor belum lama ini.

“Berbarengan dengan diperketatnya pengawasan beras impor beberapa waktu lalu, sejumlah distributor di wilayah Kota Tanjungpinang mengaku permintaan terhadap beras domestik meningkat. Biasanya pasokan rata-rata 1.200 ton per bulan tiap distributor, tapi sekarang melebihi jumlah tersebut,” ujar Teguh, ditemui di kantornya, Selasa (24/11).

Jumlah tersebut, belum termasuk jumlah persediaan dari pengecer. Berdasarkan data dari dinasnya, kebutuhan beras masyarakat Kota Tanjungpinang mencapai 2.315 ton per bulannya. Dimana setengah dari total kebutuhan tersebut didominasi beras lokal.

Sementara setengahnya masih dipenuhi dengan beras impor, yang diperkirakan merupakan beras stok lama sebelum ada peningkatan pengawasan impor beras.

Dikarenakan pasokan beras lokal di Tanjungpinang belum mencukupi total kebutuhan beras masyarakat Kota Tanjungpinang, Disperindag-Ekraf dan PM Kota Tanjungpinang meminta Perum Bulog Subdivre Tanjungpinang untuk proaktif melakukan impor beras.

Bulog dibenarkan melakukan impor beras, mengacu pada Permendag No 19 tahun 2014 tentang ketentuan impor dan ekspor bahwa impor tidak dilarang dan dibenarkan selagi dilaksanakan oleh Perum Bulog.

“Bulog bisa mengajukan permohonan impor beras langsung ke negara yang bersangkutan, seperti Vietnam dan Thailand,” ujar Teguh.

Tidak hanya proaktif dalam melakukan impor raskin, pihaknya berharap Bulog juga mengimpor beras premium yang diperuntukkan bagi masyarakat banyak.

Teguh melanjutkan, impor beras dinilai penting, mengingat Kota Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri juga merupakan daerah penyangga bagi beberapa pulau lain yang ada di wilayah Kepri, seperti Kabupaten Bintan, Natuna, Anambas, dan Lingga.

Selain itu, waktu distribusi beras impor juga relatif singkat, sehingga lebih menghemat biaya akomodasi. Berdasarkan pengakuan distributor, jalur distribusi beras domestik terlalu jauh bahkan lebih lama dengan tenggang waktu minimal dua minggu untuk sekali pengiriman. (Lra/bpos)

http://batampos.co.id/25-11-2015/permintaan-beras-lokal-meningkat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar