Selasa, 10 November 2015
Purwokerto, Antara Jateng - Fenomena El Nino memengaruhi pengadaan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, kata juru bicara Perum Bulog Subdivre Banyumas M. Priyono.
"Akibat 'El Nino', banyak tanaman padi yang puso. Selain itu, banyak terjadi serangan hama pada awal musim tanam," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, kondisi tersebut berdampak pada penurunan produksi padi sehingga Bulog Banyumas tidak bisa menyerap beras secara maksimal.
Bahkan, kata dia, prognosa pengadaan beras 2015 sebesar 80.000 ton tidak dapat tercapai meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Bulog Banyumas.
Dalam hal ini, lanjut dia, Bulog Banyumas hanya mampu menyerap beras "public service obligation" (PSO) sekitar 62.000 ton sedangkan untuk beras premium sekitar 8.700 ton.
"Saat ini, kami tidak lagi melakukan pengadaan atau menyerap beras dari petani karena sudah tidak ada petani yang panen," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog Banyumas masih mencukupi kebutuhan hingga bulan Januari 2016.
"Stok masih cukup hingga bulan Januari atau hingga musim panen karena saat sekarang sudah banyak petani yang tanam padi," katanya.
Terkait beras premium hasil pengadaan, Priyono mengatakan bahwa saat ini pihaknya mulai menjual beras premium itu dengan harga Rp9.300 per kilogram.
"Harga Rp9.300 per kilogram itu kalau beli di gudang," katanya.
http://www.antarajateng.com/detail/el-nino-pengaruhi-pengadaan-beras-bulog-banyumas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar