Rabu, 11 November 2015
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perum Bulog keukeh tak memberikan keterangan soal data-data beras impor Vietnam yang sudah menginjak Tanah Air. Seelah berkali-kali sulit dihubungi, Bulog menegaskan, segala urusan soal beras impor sebaiknya ditanyakan kepada pemerintah selaku pihak yang menginstruksikan pelaksanaan impor.
"Jangan dari saya deh, kan ada pemerintah, tanya pemerintah saja yang menginstruksikan," kata Direktur Komersial Bulog Fazri Santosa, Rabu (11/11). Ia pun enggan memberikan alasan mengapa Bulog tak mau memberikan keterangan soal data-data beras impor.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) membahas kinerja satu tahun kemenerian periode Oktober 2014-Oktober 2015. Dalam rapat, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyinggung soal beras impor.
"Yang ingin kita tegaskan, dari September 2014 hingga September 2015, kita tidak impor beras," kata Amran ditemui usai rapat. Ia tetap konsisten dengan pernyataan produksi beras stabil dan cukup untuk akhir 2015 hingga panen raya di Maret 2016.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, beras Vietnam yang sudah masuk gudang Bulog hanya berfungsi sebagai cadangan nasional untuk mengantisipasi kemarau akibat gelombang El Nino.
"Itu hanya cadangan, misalnya masuk 60 ribu ton, kalau dibandingkan dengan pengadaan Bulog pada Maret, itu hanya setara dengan pengadaan dalam tiga hari," kata Amran. Ia tidak menapik beras impor yang sudah masuk ke Indonesia secara bertahap.
Sebelumnya, sebanyak 4.800 ton beras impor dari Vietnam elah bertandang ke tanah air, tepatnya di gudang Bulog Provinsi Sulawesi Utara. Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara Sabaruddin Amrulla menyebut, impor dilakukan pemerintah pusat karena ada sebagin daerah yang bukan surplus beras, mengantisipasi El Nino serta menyetok pangan yang mulai menipis di daerah lain.
http://www.republika.co.id/berita/kementan/berita-kementan/15/11/11/nxnec2219-bulog-soal-impor-beras-tanya-pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar