Senin, 2 November 2015
TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Perum Bulog Sub Divisi Regional (divre) Wilayah V Kedu menghentikan penyerapan beras premium dalam dua pekan terakhir sebab harga beras di pasaran dinilai sudah mulai berangsur stabil. Stok beras premium di gudang juga sudah habis, kini pihaknya hanya melakukan pembelian beras medium.
"Kami hentikan penyerapan premium, kini tinggal penyerapan medium," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre Wilayah V Kedu, Imron Rosidi, kemarin, Senin (2/11/2015).
Dikatakan, harga beras premium kategori broken atau kondisi patahan 15 dibeli dengan harga Rp 8.750 per kilogram (kg) dan terakhir menjadi Rp 8.250 per kg. Adapun beras kategori broken 10 menjadi Rp 8.500 per kg dari Rp 9.000 per kg.
Dia mengemukakan salah satu fungsi Bulog ialah menjaga dan menstabilkan harga pangan agar tidak dimainkan. Ketika harga beras terus naik, pihaknya menyerap beras premium. Sekarang setelah harganya turun, maka penyerapan diturunkan dan saat sudah stabil tidak ada serapan.
Dikatakan pihaknya hanya menyerap beras medium yang perharinya kini 50 ton per hari kerena ketiadaan panen dan gabah di petani, sebelumnya perhari pihanya dapat menyerap 500 - 700 ton perhari. Kondisi itu kemungkinan akan berlangsung hingga Januari 2016.
Dia memastikan, stok beras di gudang Bulog saat ini aman, yakni mencapai 16.000 ton per 29 Oktober. Stok beras tersebut, cukup untuk penyaluran raskin hingga Desember mendatang, ditambah raskin ke 13 dan 14.
Dia mengatakan Perum Bulog SubDivre Wilayah V Kedu melayani penyaluran raskin ke enam kabupaten / kota di wilayah eks Karesidenan Kedu, yakni Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, serta Kota dan Kabupaten Magelang. Adapun kebutuhan raskin untuk enam kabupaten / kota itu mencapai 5.600 ton per bulan untuk disalurkan ke 1.879 titik desa yang tersebar di 101 kecamatan di wilayah Kedu. (Osy)
http://kr.co.id/read/279780/bulog-hentikan-penyerapan-beras-premium.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar