Senin, 23 November 2015

BULOG IMPOR 1,5 JUTA TON BERAS DARI VIETNAM DAN THAILAND

Minggu,22 November 2015

Jatim Newsroom-  Sulitnya menyerap gabah dan beras petani membuat stok beras yang dimiliki Perum Bulog kian menipis. Guna mengamankan stok beras nasional, Bulog telah mendapatkan penugasan impor beras dari luar negeri sebesar 1,5 juta ton. Beras tersebut diimpor dari Vietnam dan Thailand.
“Dari 1,5 juta ton, sebesar 1 juta ton diimpor dari Vietnam dan 500 ribu ton dari Thailand. Penandatanganan kontrak pembelian beras dari Thailand telah diteken Bulog beberapa waktu lalu. Untuk pengiriman beras tersebut ke Indonesia, kami memerlukan waktu seminggu atau dua minggu lagi. Jadi baru masuk nanti bulan Desember,” kata Direktur Pengadaan Bulog Wahyu, Minggu (22/11).
Sementara itu, impor beras dari Vietnam sudah masuk sebanyak 155.000 ton dari 1 juta ton yang sudah diteken kontraknya. Beras tersebut telah disebar ke sejumlah pelabuhan antara lain di Lhokseumawe, Medan, NTT, Papua, Surabaya dan di sejumlah gudang-gudang tempat transit.
Wahyu mengatkan saat membeli beras dari Thailand sempat terjadi negosiasi yang alot. Negosiasi alot tersebut bukan hanya saja masalah harga, tapi juga kualitas beras yang hendak dibeli Bulog. Bulog menginginkan beras kualitas bagus dengan harga terjangkau. "Jadi kita sangat hati-hati dalam pemeriksaan kualitas beras dan penunjukkan surveyor," ujarnya.
Menurut Wahyu, ketika membeli beras dari Vietnam, mereka juga mengikuti persyaratan yang diajukan Bulog. Kalau semua beras impor sebanyak 1,5 juta ton itu sudah masuk, maka akan dijadikan cadangan pangan nasional untuk mengantisipasi dampal El Nino, termasuk untuk jatah alokasi raskin.
Saat ini Bulog masih memiliki cadangan beras sebanyak 1,3 juta ton. Sebanyak 675.000 ton di antaranya merupakan beras komersial yang terdiri dari beras medium dan beras premium dan sisanya merupakan beras PSO murni. Meski begitu, Bulog tetap mengusahakan beras standar PSO dari penyerapan panen petani.
Panen petani yang menurun membuat Bulog hanya bisa menyerap 30.000 ton-40.000 ton beras per bulan. Padahal biasanya rata-rata penyerapan bisa mencapai 250.000 ton. Di sisi lain, Bulog harus menyalurkan beras PSO untuk raskin sebanyak 232.000 ton per bulan. Saat ini, Bulog sedang menyalurkan rastra ke-13 dan rastra ke-14. Berarti, kebutuhan beras PSO sebanyak 464.000 ton. (afr)

http://jatimprov.go.id/read/berita-pengumuman/bulog-impor-1-5-juta-ton-beras-dari-vietnam-dan-thailand

Tidak ada komentar:

Posting Komentar