Minggu, 15 November 2015
Jakarta - Bulog menegaskan beras impor asal Vietnam belum disalurkan ke pasar, meskipun sebagian sudah masuk ke gudang-gudangnya. Pengapalan beras yang masuk dari Vietnam dipastikan terus berlanjut dengan volume 300-350.000 ton per bulan, tergantung pada kemampuan muat di pelabuhan asal.
Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menjelasakan, impor beras dilakukan untuk mengisi cadangan pangan pemerintah. Kendati demikian, perusahaan plat merah itu menyatakan tetap terus berusaha mencari pasokan beras dari petani lokal. "Beras impor belum kami keluarkan. Nanti, setelah semua stok (beras lokal) di gudang habis," kata Djarot di Jakarta, Jumat malam (13/11).
Sekedar informasi, pemerintah Indonesia dan Vietnam telah menyepakati kontrak pasokan beras sebanyak 1 juta ton kepada Indonesia, yang akan dialokasikan untuk pemenuhan cadangan pemerintah di gudang Bulog. Selain itu, pemerintah juga sedang bernegosiasi dengan Thailand untuk mengimpor 500.000 ton beras dengan tujuan sama.
"Negosiasi dengan Thailand masih berlangsung karena harga beras di negara juga mulai bergerak naik,” ungkap Djarot.
Sementara itu, Djarot mengatakan, pihaknya telah menyalurkan beras PSO pada September lalu sebanyak dua kali. Sedangkan penyaluran beras PSO untuk November baru sebagian, karena masih menunggu Surat Perintah Alokasi (SPA) dari Pemerintah Daerah (Pemda). Jatah alokasi beras PSO adalah 234.000 ton per sekali penyaluran.
Sebelumnya, Bulog pernah menyampaikan, stok pada akhir tahun ini kemungkinan hanya akan ada pada level 800-900.000 ton setara beras. Stok tersebut mencakup beras komersial dan beras PSO yang menjadi tugas Bulog, yang telah memperhitungkan alokasi beras sejahtera (rastra) sebanyak 14 kali.
"Yang jelas Bulog siap menyalurkan saja, Ibu Menteri Sosial (Khofifah Indar Parawansa) sudah mengingatkan para Pemda yang belum menerbitkan SPA. Yang pasti, untuk menjalankan kewajiban PSO, kami sampaikan hingga akhir Desember 2015 masih oke," tegas Djarot.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/322232-bulog-beras-impor-belum-disalurkan-ke-pasar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar