Selasa, 17 Februari 2015
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menduga banyak pengusaha nakal yang mengatur harga beras layaknya jaringan mafia di Indonesia. Untuk itu, Rachmat mengaku sudah memerintahkan Perum Bulog untuk mengevaluasi sistem distribusi beras nasional guna mempersempit gerak para mafia tersebut.
“Setelah melihat dan mengevaluasi, ternyata distribusi yang melewati food station tidak bisa membantu upaya menekan harga beras. Oleh karena itu akan dilakukan oleh satgas agar bisa langsung diterima masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Selasa (17/2).
Lebih lanjut, Rachmat menyatakan langkah satgas tersebut telah dilakukan per 16 Februari 2015.
Nantinya, masyarakat bisa langsung menerima beras dengan harga yang sebenarnya. Menurutnya, sistem distribusi yang selama ini disalurkan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) melalui food station tidak sampai ke masyarakat.
Dia mengaku beberapa kali mendatangi dan mendapatkan gudang yang memiliki beras Bulog untuk dioplos lalu dikirim di luar kota, bukan untuk konsumen di Jakarta.
“Saya juga dapat informasi ada beberapa tempat yang sama. Saya minta Kepala Bulog mengevaluasi sistem distribusi. Itu yang menciptakan kenapa ada harga yang tinggi sekarang ini,” jelasnya.
Dia menjelaskan, beras yang ada di Bulog diperuntukkan bagi masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan. Pemerintah menurutnya bisa saja memperluas wilayah operasi pasar sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa membeli beras Bulog.
“Nanti bisa saja kami perluas jangkauan operasi pasar. Tidak hanya di Jabodetabek saja. Yang penting jangan sampai ada permainan harga oleh mafia beras,” ujarnya.
(gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150217124038-92-32745/menteri-perdagangan-minta-bulog-berantas-mafia-beras/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar