Senin, 23 Februari 2015

Atasi Harga beras, Bulog Banyumas Salurkan Raskin Dobel

Senin, 23 Februari 2015

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk membantu mengatasi harga beras yang terus bergejolak, Bulog Sub Divre Banyumas menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Antara lain, dengan melakukan penyalaruhan raskin dobel dan operasi pasar (OP).

''Saat ini kita sedang koordinasi dengan empat Pemkab di wilayah operasi Bulog Banyumas, untuk melaksanakan semua kegiatan itu,'' jelas Kepala Bulog Sub Divre IV Banyumas, Rudi Amran, didampingi Humasnya, Priyono, Senin (23/2).

Dia menyebutkan, untuk penyaluran raskin dobel, hal ini dimungkinkan karena rumah tangga sasaran (RTS) di wilayah eks Karesidenan Banyumas, tidak mendapat penyaluran raskin pada Bulan Januari 2015. ''Karena itu, untuk penyaluran raskin yang dilakukan setiap bulan, bisa dilakukan dobel,'' katanya.

Untuk Kabupaten Banyumas, menurutnya, penyaluran raskin dobel ini dilakukan Fabruari. ''Pekan kemarin, kita salurkan raskin yang Bulan Fabruari. Sedangkan yang pekan ini, akan kita salurkan lagi jatah raskin yang seharusnya untuk Bulan Januari,'' jelasnya.

Sedangkan untuk tiga kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, jatah raskin Bulan Januari tersebut akan disalurkan Bulan Maret. ''Jadi untuk tiga kabupaten lainnya, penyaluran raskin dobel ini akan disalurkan Bulan Maret. Mungkin pada awal bulan dan pertengahan bulan,'' kata Rudi.

Selain penyaluran raskin dobel tersebut, Rudi menyatakan, pihaknya juga berencana menggelar OP beras. Namun untuk pelaksanaan OP, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan masng-masing Pemkab.
''Dalam koordinasi ini, kita akan membahas kira-kira berapa kuota beras OP yang akan disalurkan dan lokasi OP akan dilaksanakan,'' jelasnya.

Sedangkan untuk harga beras OP, Rudi menyebutkan, Bulog telah mematok harga beras OP sebesar Rp 7400 per kg. ''Patokan harga tersebut, sudah menjadi patokan harga yang ditetapkan Bulog. Harga ini juga sudah jauh lebih rendah dari harga pasar,'' tambahnya.

Melalui berbagai upaya tersebut, dia berharap harga beras tidak terus bergejolak. Apalagi, langkah-langkah serupa juga dilakukan Bulog yang ada di daerah lain di Tanah Air.

''Dengan memperbanyak pasokan di masyarakat, saya berharap harga beras akan bisa terkendali. Paling tidak sampai saat panen raya yang kami perkirakan akan berlangsung pada akhir Maret-April,'' katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar