“Dana PMN yang diperoleh Bulog selain untuk modal kerja juga akan digunakan untuk pengadaan beras. Sekitar 417 ribu ton beras bisa kami beli dari petani dengan menggunakan PMN saja,” kata Lenny di Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/2).
Lenny menegaskan, Bulog mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang menyatakan Indonesia tidak akan mengimpor beras menjelang panen raya tersebut. Oleh karena itu, Lenny mengaku akan terus berkoordinasi dengan pejabat Bulog di daerah untuk melakukan pembelian dari sentra-sentra produksi beras.
“Satgas beras kami sejak 16 Februari lalu terus melakukan operasi pasar. Sudah 72 titik pemukiman di Jabodetabek dilakukan operasi pasar yang hasilnya efektif,” katanya.
Karena rutin melakukan operasi pasar, Lenny mengakui saat ini gudang Bulog di Kelapa Gading dengan kapasitas 209 ribu ton tidak terisi penuh sebab belum dilakukan pengadaan.
“Kalau mau di audit ya silahkan saja, itu kewenangan Menteri Perdagangan. Kan juga sudah ada peraturan terkait stok gudang untuk tiga bulan. Aturan itu untuk semua gudang, bukan hanya Bulog. Kami terus mengawasi semua gudang,” jelasnya.
Tak Urusi Mafia
Lenny mengaku enggan mengomentari isu oligopoli beras yang disebut banyak pengamat dilakukan oleh para mafia beras. “Mafia bukan urusan kami, bagi Bulog yang penting beras pemerintah sampai ke masyarakat dan pasokan terpenuhi. Kami kerjakan sesuai perintah Pak Jokowi,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan dari sisi produksi pertanian yang menjadi tanggung jawabnya, hasil panen dari sawah para petani di seluruh Indonesia sampai April 2015 diperkirakan bisa mencapai 20,9 juta ton.
Rinciannya, produksi beras pada Januari 2015 sebanyak 1,9 juta ton, Februari sebanyak 4 juta ton, Maret diperkirakan mencapai 7 juta ton, dan April dipercaya bisa menghasilkan 7 juta-8 juta ton beras.
Sementara, konsumsi beras di masyarakat per bulan hanya mencapai 2,5 juta ton sampai 2,6 juta ton. Atau secara total hanya berjumlah 10,4 juta ton sampai April 2015.
“Jadi stok Bulog sebenarnya juga masih banyak. Saat ini saya sedang berada di gudang Bulog di Sulawesi Utara, yang stoknya cukup selama tujuh bulan. Jumlah tersebut cukup banyak dan dari sisi produksi tidak ada masalah,” ujar Hasil melalui pesan singkat, Selasa (24/2). (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150225123521-92-34731/bulog-siap-gunakan-pmn-untuk-serap-beras-panen-raya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar