Jumat, 13 Februari 2015

Bulog Janji Serap Produk Petani dan Tak Intervensi

Jumat, 13 Februari 2015

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan komitmennya mempertahankan harga beras di tingkat petani tetap tinggi pada saat musim panen tahun 2015. Komitmen itu dinyatakan Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat setelah mengadakan rapat dengar pendapat dengan DPR, Rabu (11/2). Bulog juga akan membiarkan harga beras saat ini tetap tinggi agar petani tetap untung.

Lenny menyatakan, Bulog menargetkan menyerap 3,2 juta ton beras pada tahun 2015. Target ini lebih tinggi dari target tahun 2014 sebesar 3 juta ton dimana yang terealisasi hanya 85% atawa 2,5 juta ton.

Lenny mengatakan sampai bulan Februari 2015 ini, Bulog masih belum begitu banyak menyerap beras produk petani karena masih baru memasuki awal-awal panen. Namun pada saat musim panen raya nanti yakni sekitar bulan April, Mei, dan Juni 2015, Bulog sudah siap menyerap beras sebanyak mungkin beras milik petani untuk menjaga agar harga tidak jatuh. “Sudah komitmen Bulog untuk sebanyak mungkin menyerap produk petani,” ujar Lenny.

Ia mengatakan, Bulog tetap berpatokan pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar 7,260 per kilogram (kg). HPP tahun 2015 ini telah naik 10% dari HPP tahun lalu yang sebesar Rp 6.600 per kg. Saat ini, harga beras di pasaran tengah tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) harga beras medium dibanderol Rp 9.960 per kg, atau jauh di atas HPP.

Terkait kenaikan beras saat ini, Lenny mengatakan Bulog tidak perlu mengintervensi masuk ke pasar untuk meredam harga. Ia justru melihat kondisi saat ini menguntungkan bagi petani, dimana mereka bisa menikmati harga beras yang tinggi. Kendati begitu, justru konsumen yang menderita harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli kebutuhan pokok.

Lenny menilai kenaikan harga beras pada medio Februari 2015 ini disebabkan produksi beras bulan Januari-Februari 2015 belum optimal. Kondisi itu disebabkan molornya waktu menanam karena faktor perubahan iklim seperti banjir dan bencana.

Selain itu, Lenny menjanjikan pada tahun 2015 ini, pihaknya tidak akan mengimpor beras. Bulog akan memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia dari produksi dalam negeri saja. Dengan demikian, dana yang dimiliki Bulog saat ini dipakai untuk memperbaiki kinerja.

Terkait disetujuinya Bulog menerima Penyertaan Modal Negara (PMN), Lenny mengatakan akan memakai PMN sebesar Rp 3 triliun itu untuk modal kerja dan bukan untuk investasi. Nantinya dana untuk investasi akan diambil dari dana internal Bulog saja.

http://agriface.com/bulog-janji-serap-produk-petani-dan-tak-intervensi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar