Menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebyt, Komisi IV DPR RI akhirnya melakukan inspeksi mendadak dan mengecek gudang beras bulog yang berada di kawasan Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, kemarin (5/2) malam.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ir H E Herman Khaeron MSi mengatakan, selama ini banyak keluhan masyarakat tentang kualitas raskin. Tak sedikit masyarakat yang menerima raskin berkutu. “Ini yang memang kami kritik sejak lama. Dan ini harus diantisipasi. Memang ada penemuan bahwa beras yang ada kutunya itu berarti sehat dan bebas dari pestisida yang membahayakan. Tapi kan bukan berarti bisa dibiarkan. Harus ditindaklanjuti,” katanya.
Dari pengecekan beras di gudang Tuk itu, diketahui kualitas beras masih bagus. Persoalan kutu di gudang Tuk juga tidak begitu memprihatinkan. Namun, pria yang akrab disapa Hero ini meminta pada Bulog untuk juga meningkatkan pengawasan terhadap kualitas raskin. Termasuk meningkatkan standar kualitas untuk masyarakat.
“Ketika masyarakat menerima beras yang berkutu, kuning atau tidak layak konsumsi, bulog harus mengganti. Kalau masyarakat tidak diberi ruang, silakan laporkan persoalan ini ke DPR, biar nanti kami yang menyampaikan,” bebernya.
Tidak hanya soal kualitas beras dan kutu, Komisi IV juga menyoroti penyusutan beras yang terjadi. Hero pun meminta adanya aturan yang ketat mengenai toleransi penyusutan. Sehingga, ketika saat hendak dibagikan namun berat beras sudah menyusut terlalu banyak, bulog harus mengisi ulang dan membungkus kembali beras tersebut. “Penyusutan juga harus diantisipasi. Kalau nanti sudah melebihi batas toleransi, harus di re-fill dan di re-package,” tukasnya.
Ditanya penyaluran raskin, Hero menjawab, untuk 2015, penyaluran tetap dilakukan sebanyak 12 kali sebanyak 15 kg setiap penyaluran dan harga tebus Rp1.600. “Raskin yang telah disediakan, akan disalurkan pada 15,5 juta penduduk se-Indonesia,” ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Keuangan Bulog, Iryanto Hutagaol mengatakan, peningkatan standar kualitas beras dan pengawasan di gudang menjadi fokus bulog di tahun 2015. Diakui dirinya, memiliki tim di lapangan yang siap untuk mengoreksi, dan juga melakukan pengisian ulang bila memang berat beras yang diterima menyusut. Bahkan sebelum disalurkan, ada pengecekan kualitas beras dari Departemen Sosial dan Departemen Dalam Negeri. “Bila diketahui di bawah standar, tidak akan disalurkan. Kita verifikasi dulu sebelum dibagikan ke masyarakat,” tukasnya.
Tidak hanya itu, Bulog, Iryanto menjelaskan, juga akan menindak tegas pada vendor-vendor nakal. Bulog tidak akan segan-segan untuk mem-blacklist vendor yang bermasalah. “Memang kita akan lakukan peningkatan standar kualitas dan juga peningkatan pengawasan. Mulai tahun ini sudah coba kita terapkan,” tukasnya. (kmg)
http://www.radarcirebon.com/bulog-perketat-pengawasan-kualitas-raskin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar