Senin, 1 September 2014
Merdeka.com - Beras berkutu kerap ditemui pada beras komersil maupun raskin. Padahal, raskin notabenenya diperuntukan bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal ini pun menjadi salah satu perhatian pembenahan pemerintah.
Direktur Badan Urusan Logistik (Bulog) Soetarto Alimoeso mengatakan kutu yang didapati di beras merupakan infeksi lantaran terlalu lamanya beras disimpan di dalam gudang.
"Supaya bapak maklum, beras yang kita simpan itu dengan jumlah 2 juta ton nyetok akan lebih dari satu tahun," ujar Soetarto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (1/9).
Panen yang tidak merata, lanjut Soetarto, menjadi salah satu penyebab lamanya penyimpanan beras di dalam gudang yang memakan waktu sampai satu tahun lebih.
"Tersimpan lama ada yang sampai 1 tahun. Panen enggak merata. Beli sekarang disalurkan nanti," ucapnya.
Saat penyimpanan itu lah tidak menutup kemungkinan beras-beras tersebut akan terinfeksi. Namun, ditambahkan Soetarto, kutu-kutu tersebut tidak hanya ada saat beras berada di tempat penyimpanan.
"Kutu bisa terbang dari mana-mana. Bisa waktu masih di sawah, digilingan, lalu dibawa saat pengangkutan, di gudang juga bisa," jelasnya.
"Untuk itu kami sedang melakukan perawatan dengan baik terhadap beras-beras tersebut," tambahnya.
[bim]
http://www.merdeka.com/uang/ini-pembelaan-bulog-soal-beras-berkutu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar