Rabu, 17 September 2014
Jakarta - Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK) harus berani memberantas mafia pangan. Pasalnya karut-marut pangan selama ini dinilai terjadi karena maraknya mafia.
"Praktik kongkalikong dan mafia harus diberantas tuntas Jokowi-JK. Menteri Pertanian yang dipilih harus benar-benar berani memberantas mafia pangan," kata Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Benni Pasaribu dalam keterangan pers, Rabu (17/9) malam.
Ia memberi contoh praktik mafia yang hingga saat ini sulit diberantas adalah mafia pupuk. Oleh oknum-oknum tertentu, pupuk dijadikan lahan menumpuk uang untuk kepentingan kelompok atau partai tertentu.
"Sebentar lagi, Januari musim panen. Bulog mestinya difungsikan. Saat Jokowi dilantik, sudah masuk musim tanam. Kita harus antisipasi kelangkaan pupuk yang selalu jadi mainan mafia pupuk," ujarnya.
Dia menegaskan, saatnya bagi Jokowi untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara agraris. Selama 10 tahun kepemimpiman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sektor pangan terutama pertanian tak ada perubahan signifikan.
"Coba berapa irigasi yang dibangun SBY. Dulu ada Koperasi Unit Desa (KUD), kelompok tani. Sekarang kelembagaan itu seperti dihancurkan," tegasnya.
http://www.beritasatu.com/nusantara/210655-hkti-jokowijk-harus-berani-berantas-mafia-pangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar