Rabu, 10 September 2014
Jakarta -Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso memiliki pemandangan terkait kondisi pangan nasional. Untuk menjaga agar harga dan pasokan pangan tetap aman maka negara sudah sewajarnya punya badan sebagai stabilisator harga dengan melakukan intervensi.
Tugas penjaga ini bisa untuk memastikan harga dijual di tingkat konsumen tidak tinggi sehingga merugikan konsumen atau harga jual tidak terlau rendah sehingga merugikan produsen atau petani.
"Pemerintah harus punya alat. Bulog alat pemerintah untuk stabilisator jaga harga di level produsen dan konsumen," kata Sutarto saat peluncuran diskusi dan bedah buku BUMN dan Kesejahteraan Rakyat di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Untuk stabilisator harga pangan, BUMN harus masuk mulai dari sektor produksi, distribusi, tata niaga hingga penciptaan nilai tambah. Lini tersebut harus dipegang agar harga pangan bisa dijaga.
"Kita harus masuk ke sana. Kita nggak setuju ada pasar bebas yang terbukti gagal. Harus ada intervensi," jelasnya.
Sutarto menilai selama ini tugas BUMN sebagai stabilisator pangan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dinilai dari ketersediaan, keterjangkuan hingga stabilitas harga. Meski ada sedikit gejolak harga namun itu bisa terselesaikan.
"Itulah ketahanan. Kita bukan hanya ketahanan tapi kita daulat dan mandiri," jelasnya.
(feb/hen)
http://finance.detik.com/read/2014/09/10/215236/2686989/4/bos-bulog-sistem-pasar-bebas-terbukti-gagal-harus-ada-intervensi?f9911023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar