Jumat, 12 September 2014
Bisnis.com, MALANG—Bulog daerah mendukung usulan penaikan harga pembelian pemerintah (HPP) beras agar penyerapannya bisa maksimal.
Kepala Subdivre Bulog Malang Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan dengan HPP beras sebesar Rp6.600/kg, maka sulit bagi badan tersebut untuk menyerap beras petani.
“Harga beras kualitas medium di pasar dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah di bawah HPP, bahkan saat ini mencapai Rp7.200/kg,” kata Langgeng di Malang, Jumat (12/9/2014).
Selain itu, penaikan HPP untuk meningkatkan kesejahteraan petani di tengah tren melemahnya harga komoditas lainnya, seperti tebu.
Namun, lanjut dia, perlu dicari strategi agar kenaikan HPP beras jangan sampai memicu inflasi yang tinggi sehingga memberatkan perekonomian masyarakat.
Meski beras yang dikonsumsi masyarakat kebanyakan berbeda dengan beras pengadaan Bulog, namun tetap saja kenaikan HPP beras dikhawatirkan berdampak pada kenaikan inflasi jika tidak dilakukan secara hati-hati.
Beras yang dikonsumsi masyarakat kebanyakan kualitas premium, sedangkan beras yang diserap Bulog kualitas medium standar nasional 3.
Melihat pola konsumsi masyarakat yang seperti itu, perlu pula difikirkan peningkatan kualitas beras yang diserap Bulog. Ada wacana seperti itu di kantor pusat.
Beras yang diserap tidak lagi kualitas medium SN3, melainkan bisa di atasnya. Beras medium kualitas SN3 dengan spesifikasi patahan 20% dan kadar air 14%.
“Bisa saja patahannya diturunkan menjadi 15%, begitu juga kadar air sehingga kualitasnya lebih bagus,” ujarnya.
Yang menjadi masalah, lanjut dia, jika kualitas beras yang diserap Bulog menjadi lebih baik, maka dikhawatirkan beras petani yang digiling di perusahaan penggilingan jelek, tidak mampu memenuhi kriteria Bulog sehingga tidak dapat diserap.
Karena itulah, jika kualitas beras yang diserap Bulog ditingkatkan, maka harus pula dibarengi dengan revitalisasi penggilingan padi di daerah.
Dengan adanya revitalisasi penggilingan padi, maka tingkat patahan beras bisa ditekan serendah mungkin.
Terkait dengan penyerapan beras oleh Bulog Malang, kata dia, sampai saat ini sudah mencapai 43.400 ton dari target pengadaan 70.000 ton sampai akhir tahun.
Dengan penyerapan beras sebesar itu, maka sulit untuk memenuhi target pengadaan sebesar itu. Dia memprediksikan pengadaan sampai akhir 2014 hanya mencapai 50.000 ton.
Namun bila dibandingkan dengan beberapa daerah lain, pencampaian penyerapan Bulog masih tergolong bagus. Posisi penyerapan mencapai 8 besar, padahal sebelumnya berada di paling bawah, nomor13.
Hal itu terjadi karena Bulog Malang langsung menyerap beras petani dengan melibatkan satuan tugas dan langsung bermitra dengan perusahaan penggilingan padi. “Sumbangan mereka cukup lumayan, yakni 22.000 ton,” ujarnya.
Sumber : JIBI
Editor : Wahyu Darmawan
http://surabaya.bisnis.com/m/read/20140912/10/74452/bulog-malang-dukung-penaikan-hpp-beras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar