Selasa, 30 September 2014
CIREBON, (PRLM).-Habisnya program beras untuk orang miskin (raskin) bersamaan dengan musim paceklik, harus diwaspadai semua pihak.
Kondisi tersebut dipastikan bakal memicu harga beras naik. Dampak selanjutnya bisa memicu gejolak ekonomi dan sosial.
Kepala Subdivre Bulog Cirebon, Yayat Hidayat yang dikonfirmasi mengakui, penyaluran raskin untuk tahun ini, tinggal tersisa 1 bulan lagi, untuk bulan Oktober.
"Program raskin bakal habis pada bulan Oktober ini. Soalnya, raskin untuk November dan Desember, sudah ditarik pada Februari dan Maret lalu, saat terjadi bencana kebanjiran," katanya Senin (29/9/2014).
Hingga kini, pihaknya belum menerima instruksi penambahan penyaluran raskin tambahan untuk November dan Desember nanti.
"Kami memprediksi bulan November sampai Januari menjadi puncak paceklik sekaligus puncak naiknya harga beras, kalau tidak ada penambahan penyaluran raskin," paparnya.
Dikatakannya, salah satu opsi yang ditawarkan Subdivre untuk mengatasi kenaikan harga beras yakni dengan operasi pasar.
"Namun tentu saja, operasi pasar hanya bisa dilakukan kalau ada pengajuan atau permintaan dari pemda. Prinsipnya kami siap menggelar operasi pasar, saat harga sudah melewati ambang 25 % dari kenaikan harga," katanya.
Di bagian lain, ditanya soal stok beras, Yayat menyatakan, stok beras mencukupi untuk 9 hingga 10 bulan mendatang. "Stok yang ada di gudang saat ini total sebanyak 57.000 ton," kata Yayat.
Dengan stok sebanyak itu, Yayat mengaku optimis bisa melakukan operasi pasar di wilayah kerja Bulog Subdivre Cirebon yang meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. (Ani Nunung/A-89)***
http://www.pikiran-rakyat.com/node/299014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar