Selasa, 14 Oktober 2014
TEMPO.CO, Malang - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Malang terancam gagal memenuhi target pengadaan beras tahun ini. Kemarau panjang membuat penyerapan beras dari petani anjlok drastis hingga 85 persen. Dari rata-rata serapan 100 ton, tinggal 15 ton beras per hari sepanjang September kemarin.
Kepala Bulog Subdivisi Regional Malang Langgeng Wisnu Adi Nugroho mengatakan, pada 2014, Bulog Malang menargetkan bisa menyerap beras sebanyak 70 ribu ton. Namun, hingga memasuki pekan kedua Oktober, pengadaan beras masih 45.200 ton.
Kemungkinan besar, ujar dia, sampai akhir tahun, hanya 50 ton ribu beras saja yang dapat terserap. Jumlah itu lebih rendah daripada serapan beras pada 2013 yang sebesar 67,05 ribu ton dari target pengadaan 68 ribu ton. (Baca berita lainnya: Bulog Impor Beras 50 Ribu Ton)
"Banyak kantor Bulog di daerah lain juga kesulitan memenuhi target pengadaan beras akibat kemarau panjang. Bahkan saya dapat informasi dari dari kantor pusat terkait dengan adanya rencana merevisi target pengadaan beras," tutur Langgeng, Selasa, 14 Oktober 2014.
Selama ini, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan menjadi penghasil beras terbesar bagi Bulog. Namun, tahun ini, pasokan beras dari Malang dan Pasuruan anjlok. Banyak petani yang memilih menjual hasil panennya ke pasaran umum ketimbang disetor ke Bulog. (Baca: Stok Beras Bulog Masih 1,5 Juta Ton)
Di pasar, beras petani dihargai Rp 7.200 per kilogram atau Rp 600 lebih mahal daripada harga pembelian pemerintah (HPP) di Bulog yang hanya Rp 6.600 per kilogram. HPP beras itu disesuaikan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.
"Kalau petani menjual ke Bulog, beras datang uangnya langsung cair. Berbeda jika dijual ke pasaran umum, petani masih harus menunggu beberapa lama," katanya. (Baca juga: Harga Beras Mulai Naik, Bulog Gelar Operasi Pasar)
Kendati pengadaan beras menurun drastis, Langgeng menjamin kebutuhan beras untuk keluarga miskin tetap aman. Bulog masih punya stok 26.844 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sasaran penerima raskin selama lima bulan ke depan.
ABDI PURMONO
http://www.tempo.co/read/news/2014/10/14/089614339/Pengadaan-Beras-Bulog-Terancam-Tak-Sesuai-Target
Tidak ada komentar:
Posting Komentar