Senin, 20 Oktober 2014
RMOL. Pemerintahan diminta menyediakan fasilitas dan infrastruktur pengelolaan ikan tangkapan nelayan tradisional berupa Badan Urusan Logistik Perikanan.
Institusi ini diharapkan bisa menjadi motor pengelolaan tata niaga perikanan Indonesia, yang selama ini hanya menguntungkan para pengusaha perikanan dan tengkulak, sedangkan nelayan tradisional tetap saja terombang ambing tanpa adanya jaminan akan ikan hasil tangkapan mereka terjual dengan layak.
"Kadang kala, supply atau pasokan bisa melebihi demand atau permintaan, dan sebaliknya kadang kala permintaan melebihi supply atau pasokan. Berdasarkan prinsip ekonomi mengenai demand and supply, maka harga jual sangat tergantung dari kedua hal itu,” ujar ujar Ketua DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Siswaryudi Heru di Jakarta (Senin, 20/10).
Dia menjelaskan, Bulog Perikanan menjadi sangat penting bagi nelayan Indonesia. Bulog Perikanan ini nantinya yang mengatur harga yang dibeli dari nelayan sehingga nelayan terhindar dari para tengkulak atau pembeli yang sengaja ingin merugikan nelayan.
"Dan, Bulog Perikanan itu juga mengatur harga jual ikan kepada konsumen. Saya kira, nantinya dengan adanya Bulog Perikanan maka harga ikan di seluruh Indonesia akan stabil dan terkontrol dengan baik. Baik itu harga jual dan harga beli akan sama di semua provinsi," ujar
Siswaryudi.
Dalam kaitan meningkatkan nilai jual ikan, nelayan tradisional juga berharap disediakannya lemari pendingin permanen batau cold storage untuk menyimpan hasil tangkapan yang telah dikumpulkan. Cold storage ini memiliki suhu yang diatur dan dijaga untuk membuat hasil tangkapan para nelayan ttap segar dan tetap fresh dan bermutu baik ketika dipasarkan meski sudah lama tersimpan. Ukurang cold storage ini adalah sebesr truk container 20 feet.
"Satu unit cold storage ini memerlukan listrik sebesar 12000 (dua belas ribu) watt," ujar dia.
Untuk menjaga kestabilan harga, nelayan sangat memerlukan sarana transportasi yang memadai. Fungsi truk mobil pendingin ini adalah untuk mengumpulkan ikan-ikan dari nelayan dan lalu dikumpulkan dilemari pendingin permanen.
"Ukurannya juga berbeda-beda, dimulai dari ukurang mobil grad max hingga truk yang paling besar," ujar Siswaryudi yang menambahkan bahwa truk pendingan dan cold storage itu akan ditempatkan di seluruh dermaga nelayan di wilayah Indonesia.
http://polhukam.rmol.co/read/2014/10/20/176544/Nelayan-Minta-Pemerintah-Bentuk-Bulog-Perikanan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar