Rabu, 15 Oktober 2014
Tanggal 16 Oktober di peringati sebagai Hari Pangan Dunia oleh Food And Agriculture Organization (FAO)yang merupakan organisasi resmi di bawah kordinasi PBB, peringatan tersebut di buat untuk menginggat betapa pentingnya permasalahan pangan bagi kehidupan di belahan bumi ini, serta untuk menginggat betapa pentingnya petani bagi kehidupan ini.
Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) lebih dari 2 juta jiwa dan sebahagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kecil dengan tanah garapan rata-rata sebesar 0,3 Ha / Kapita, diatas tanah subur yang di juluki sebagai “Negara Agraris”, negara kaya raya akan sumber daya alamnya, Negara kepulauan yang dihapit oleh 2 benua dan 2 samudera ini menjadi sarana empuk bagi Negara-negara maju menanamkan investasinya untuk kegiatan pertambangan, perkebunan,teknologi,tekstil dsb.
Peran petani sangat berpengaruh bagi keberlangsungan suatu bangsa, petani berperan penting dalam mewujudkan program pemerintah yaitu ketahanan pangan baik skala regional dan nasional, petani berusaha agar mampu memberi makan mulut-mulut 2 juta jiwa rakyat Indonesia dengan berkecukupan setiap bulannya, yang mengharuskan petani berperang dengan hama dan iklim ekstrim demi mewujudkan ketahanan pangan tsb.
Coba bayangkan apa jadinya bangsa ini jika tidak ada lagi yang mau bekerja menjadi seorang petani.? Apa jadinya jika seluruh petani usia lanjut tidak mampu lagi turun ke sawah menggarap lahanya.? Apakah Negara ini mampu memenuhi kebutuhan pangan 2 juta jiwa rakyat Indonesia hanya dengan melakukan impor.? Jika hal ini terjadi maka indonesia akan mengalami krisis pangan, dan ketika krisis pangan terjadi maka kedaulatan suatu bangsa akan terancam.
Founding Fathers Indonesia Ir.Soekarno mengatakan “Pertanian adalah soal hidup matinya suatu bangsa” pernyataan ini mengingatkan kita bahwa pertanian merupakan sektor yang harus di perhitungkan serta di utamakan oleh bangsa kita, namun dewasa ini semuanya berubah 180 derajat, pertanian tidak lagi di jadikan sebagai prioritas utama dalam keberlangsungan pembangunan ekomoni bangsa dan petani juga tidak kunjung merasakan kesejahteraannya, karena tidak adanya jaminan pasar dan harga yang jelas oleh pemerintah, politik anggaran menyebabkan sektor pertanian semakin jauh terpuruk, kucuran dana APBN untuk sektor pertanian hanya sebesar 3% pada tahun 2014 yang jauh tertinggal dari sektor pendidikan sebesar 20% per tahun.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang peraturan dasar Pokok Agraria (UUPA) menyebutkan bahwa Bumi,air,udara dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dimanfaatkan oleh negara untuk kesejahteraan rakyat.
Permerintahan korup yang mendarah daging hampir diseluruh sektor terkait menyebabkan besarnya politisasi dibidang pertanian, kekayaan alam yang dimiliki oleh negara tidak lagi di kelolah secara baik untuk kepentingan masyarakat, namun untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu.
Besarnya alih fungsi lahan hutan dan pertanian yang menyebabkan tergusurnya petani kecil,serta semakin menyusutnya luas areal tanam pertanian menyebabkan menurunnya kuantitas pangan dalam negeri secara berkelanjutan, impor bahan pangan yang semakin besar menunjukkan ketidak mampuan pemerintah mencari solusi untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan membuat negara akan terus bergantung pada kekuatan impor bahan pangan.
Kemampuan petani bersaing juga semakin kecil apalagi pada tahun 2015 mendatang Indonesia akan dihadapkan pada masyarakat ekonomi Asean dengan berbagai tantangan, salah satu tantangan yang akan di hadapi petani adalah bebasnya ekspor impor bahan pangan tanpa biaya pajak bagi negara yang tergabung dalam (MEA) serta semakin tingginya Standarisasi untuk bersaing.
Pahlawan pangan Indonesia semakin terancam, keadaan bangsa saat ini membuat petani semakin terpuruk, mereka yang memikirkan kehidupan bangsa namun tidak mendapatkan perhatian penuh dari bangsa ini, sebentar lagi Indonesia akan di pimpin oleh pemimimpin baru, Jokowi-JK dalam kampanye nya dan Debat Capres Cawapres mengatakan akan menjadikan sektor pertanian sebagai sektor yang di utamakan dan akan membuka 2 juta Ha lahan pertanian baru, mahasiswa akan selalu mengawasi janji-janji itu sampai benar-benar terwujud dan kita akan menungggu kapan Pahlawan pangan bangsa ini akan mendapatkan kesejahteraan yang sesungguhnya.
Penulis : Ananda Bahri P
Presiden (SEKJEND)
Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia
Mahasiswa Pertanian Unsyiah Banda Aceh
http://diliputnews.com/read/27810/petani-si-pahlawan-pangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar