Senin,14 November 2016
PAINAN, HALUAN — Masyarakat Pesisir Selatan (Pessel) mengeluhkan kualitas beras miskin (Raskin) yang dinilai tidak bagus. Menurut mereka, apa yang disalurkan Badan Logistik (Bulog) tidak sesuai dengan standar beras layak konsumsi.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bagian Perekonomian (Kabag Perek) Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pesisir Selatan, Rosdi, saat melakukan peninjauan gudang Badan Logistik (Bulog) Gedung Semi Permanen (GSP) Sago, Kecamatan IV Jurai, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait adanya masyarakat yang mengeluh tentang kualitas beras miskin yang disalurkan di salah satu nagari yang ada di Kabupaten tersebut.
“Karena adanya laporan itu, sehingga kami bersama tim langsung turun ke gudang Bulog GSP Sago ini untuk melakukan pengecekan. Apabila nanti memang ditemukan sebagai mana yang dikeluhkan warga, maka pihak Bulog kita minta mengganti sesuai dengan kualitas semestinya,” katanya kepada Haluan, Senin (14/11).
Lebih lanjut kata dia, berdasarkan peninjauan saat itu ternyata pihak Bulog GSP Sago sudah menyalurkan kuota Raskin hingga bulan Oktober. “Agar penyaluran dua bulan terakhir tidak mengalami permasalahan, baik dari segi pendistribusian maupun penagihan maka kita meminta kepada pihak Bulog agar melakukan penyaluran pada minggu pertama bulan Desember ini,”ungkapnya.
Menurutnya, selain bisa mengantisipasi gejolak harga pasar di akhir tahun mendatang, hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir tunggakan di tahun 2016. Sebab petugas memiliki rentang waktu selama tiga pekan untuk melakukan penagihan disetiap nagari.
Untuk mengantisipasi kekhawatiran lonjakan harga tersebut, lanjutnya, maka pihak Bulog GSP Sago, juga diminta menyediakan stoke beras untuk operasi pasar (OP) sebanyak 500 ton. “Walau selama dua tahun terakhir di Pessel tidak terjadi lonjakan harga beras. Tapi pemerintah daerah melalui Bulog GSP Sago, tetap menyediakan stok beras sebanyak 500 ton untuk operasi pasar. Jenisnya nanti beras Thailand,” katanya.
Sedangkan Kepala Bulog GSP Sago, Tris Medi, menjelaskan, bahwa stoke untuk OP yang tersedia sebanyak 500 ton itu bisa dioperasikan kapan saja bila memang dibutuhkan. Sebab ketersedian stoke itu memang bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan beras nantinya.
“Khusus untuk Raskin jumlah yang disalurkan saat ini sebanyak 364.470 Kg per bulan. Penyaluran itu dilakukan di 182 nagari pada 15 kecamatan yang ada. Karena penyaluran dua bulan akan dilakukan secara sekaligus pada minggu pertama bulan Desember, maka total yang akan disalurkan sebanyak 728.940 Kg atau sebanyak 728,9 ton,” sebutnya.
Terkait kualitas raskin sebagai mana dikeluhkan oleh salah seorang warga yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, pihaknya mengaku tidak ada menerima laporan tersebut “Namun, pihak Bulog siap melakukan penggantian sesuai dengan kualitas semestinya bila itu memang terjadi. Termasuk juga permintaan penyaluran pada minggu pertama di bulan Desember nanti,” tutupnya. (h/mg-kis)
http://harianhaluan.com/mobile/detailberita/61937/warga-keluhkan-kualitas-beras-raskin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar