Moneter.co.id — Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka peluang bagi Perum Bulog untuk melakukan impor gula mentah bagi industri rafinasi pada tahun 2017, jika para importir komoditas ini tidak juga memenuhi aturan main.
“Kebutuhan impor gula untuk industri rafinasi mencapai rata-rata 3,2 juta ton setiap tahunnya,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan di Jakarta, Senin (31/10).
Dalam rangkan menuju rencana swasembada gula, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan lahan seluas 450.000 hektar dengan asumsi tingkat rendemennya ideal.
Untuk itu, mulai tahun depan Kemendag akan memberlakukan kebijakan wajib ekstensifikasi lahan tebu bagi para importir gula mentah.
Akan tetapi, jika aturan main ekstensifikasi ini tak dipenuhi para importir raw sugar, Kemendag akan menyerahkan wewenang impor komoditas ini kepada Bulog. “Harga gula sementara aman. Untuk tahun 2017, untuk industri bisa Bulog yang menyerahkannya,” ucap Oke.
Menurut Oke, aturan main baru ini akan menyerupai skema yang ditetapkan pada impor sapi. Nantinya, bakal ada skema rasio besaran impor berbanding luas lahan ekstensifikasi.
Akan tetapi, besaran rasio tersebut masih akan menunggu proposal yang diajukan para importir gula mentah. Kemudian, setelah seluruh proposal masuk, Kemendag baru akan menghitung besaran rasio yang sejalan dengan arah swasembada gula.
Oke mengakui memang tak mudah untuk mencari lahan tebu yang ideal. Buktinya, hingga kini belum ada satupun importir gula mentah yang menyerahkan permohonan izin impor beserta ke sanggupan ekstensifikasi lahan tebu.
Kendati begitu, beberapa daerah telah berkomitmen menyerahkan lahan seluas 3 juta hek tare untuk tebu. “Ya memang belum tentu cocok, nanti akan dilihat lagi oleh Kementerian Per ta nian,” ucapnya.
Selain menyerahkan proposal ekstensifikasi lahan, Kemendag juga mewajibkan penyerahan faktur pajak. Tujuannya, agar kementerian ini memiliki data jelas kemana distribusi gula rafinasi disalurkan dan berapa kebutuhan komoditas ini secara nasional.
http://moneter.co.id/kemendag-serahkan-impor-gula-ke-bulog/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar