"Bulog harus bertanggungjawab. Itu (Beras) harus diganti. Kalau tidak diganti, ganti kepala Bulog..."
Polewali Mandar, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Anggota DPD/MPR RI asal Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas meminta agar Perum Bulog bertanggungjawab penuh atas pembagian beras miskin atau Raskin berkutu di Kelurahan Lantora, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar.
"Bulog harus bertanggungjawab. Itu (Beras) harus diganti. Kalau tidak diganti, ganti kepala Bulog. Ini pekerjaan yang tidak beres. Saya akan menyampaikan hal ini kepada kepala Bulog pusat," kata Muhammad Asri Anas saat melaksanakan masa reses di Sulbar, Mamuju, Sabtu.
Senator muda dua periode itu geram mendengarkan informasi pembagian raskin berkutu yang diterima warga Polewali Mandar.
Karena itu kata dia, jajaran Bulog harus mempertanggungjawabkan atas adanya pembagian raskin yang tak berkualitas itu.
Sebelumnya, Warga Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mengaku resah dengan pembagian beras miskin (Raskin) dari pemerintah yang berbau tak sedap dan berkutu.
Salah satu keluhan disampaikan oleh seorang Ibu rumah tangga penerima Raskin, Darmawati. Dirinya mengaku, beras pembagian yang diterimanya berbau dan berkutu. Bahkan, kondisi ini telah berlangsung cukup lama.
"Kami pasrah saja menerimanya untuk meringankan beban ekonomi kami. Beras berkutu dan berbau ini terpaksa kami campur beras baru," kata Darmawati.
Darmawati juga mengaku, meskipun sudah berlangsung cukup lama dengan kondisi raskin yang berbau dan berkutu, namun dirinya tak berani melaporkan hal itu kepada penegak hukum.
"Ini sudah lama, pak. Kami tidak mau menyampaikan laporan ini, karena kami takut. Kita hanya menerima apa yang sudah diberikan," ucapnya.
Beberapa warga di desa itu juga mengaku menerima Raskin yang sama, berbau dan berkutu. Mereka berharap, agar hal ini diketahui pemerintah kabupaten dan pihak Bulog.
"Itu benar pak, kami sudah lama menerima beras miskin seperti itu. Kita berharap agar ini diperhatikan oleh pemerintah dan Bulog," ujar Ridwan, warga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar