Senin, 14 Desember 2015
Kapal Pengangkut Sapi Bisa Menurunkan Biaya Hingga 85 Persen
Presiden Joko Widodo mulai menerapkan kebijakan swasembada daging dengan mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga bisa menurunkan harga yang sering dipermainkan para makelar.
JAKARTA-Presiden Jokowi di Jakarta, pekan lalu menyambut kedatangan kapal pengangkut sapi dari NTT. Kapal yang mengangkut 353 ekor sapi tersebut berangkat dari NTT pada Minggu 6 Desember Pkl 01.00 WITA dan tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat pagi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang ikut mendampingi Presiden mengatakan kapal pengangkut sapi diharapkan bisa mempersempit ruang para makelar. Sebab, di daerah produsen, ada pihak tertentu yang ingin membeli langsung sapi dari peternak dengan harga yang lebih tinggi. Melihat gelagat itu, Kementan bergerak lebih cepat untuk menggagalkannya.
“Melalui jalur tol laut ini harga daging sapi di DKI Jakarta di tingkat konsumen menjadi lebih murah yakni berkisar 65-75 ribu per kg dari sebelumnya di atas 100 ribu per kg,”kata Amran.
Lebih lanjut Mentan menjelaskan, di samping menurunkan biaya angkut sapi pemerintah dengan daerah-daerah produsen telah membenahi 13 pos tarif yang selama ini dianggap sebagai pemicu melambungnya harga sapi.
Dia pun berharap dengan penambahan jumlah kapal pengangkut sapi tahun depan makin banyak lagi efek positif terhadap harga daging sapi di DKI.
“Dengan satu kapal saja sudah ada pengaruhnya apalagi dengan lebih dari satu kapal,”pungkasnya.
Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu mengatakan, kapal pengangkut sapi itu memangkas biaya sekitar 85 persen dari biaya angkut sebelumnya. Jika sebelumnya menelan biaya sekitar 1,8-2 juta rupiah per ekor maka kali ini menurun hingga 320 ribu ekor.
“Jadi, kapal pengangkut ini dapat menekan biaya angkut dari sebelumnya sangat mahal menjadi lebih terjangkau,” kata Jokowi.
Sapi-sapi itu diangkut dengan menggunakan Kapal Motor Camara Nusantara 1 yang di memiliki 500 ruang untuk sapi serta berstandar internasionakarena menggunakan fasilitas AC.
Dalam perjalanannya dari Kupang, NTT ke Jakarta sapi-sapi itu dikawal oleh petugas kesehatan hewan sehingga lebih terawat dan beratnya tidak menurun.
Adapun ke-353 ekor sapi itu berjenis Bali jantan dengan rata-rata memiliki bobot 250-350 kilo gram (kg) dan diperkirakan rata-rata mampu memproduksi daging per ekor sebesar 125 kg.
Pengadaan sapi dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Dolog yang selanjutnya dikirim ke kandang ternak lokal milik Bulog untuk dilakukan pemulihan selama dua hari. Setelah itu baru didistribusikan untuk dipotong.
Beberapa pejabat yang turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu antara lain Menko Pemberdayaan Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Selain itu hadir juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Panglima TNI Gatot Nurmayanto, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Dirut Bulog Djarot Kusumayakti, Dirut Pelindo II Persero)R.J. Lino, dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Syarkawi Rauf. ers/E-9
http://koran-jakarta.com/?40043-%EF%BB%BFgerak-makelar-daging-dipersempit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar