Senin, 17 November 2014
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hingga 3 November 2014, penyaluran beras untuk warga miskin di Jawa Timur sudah mencapai lebih dari 98,5 persen. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi di hadapan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Surabaya, Senin (17/11).
Menurut Sukardi, tercatat 14 kabupaten/kota udah selesai menyalurkan raskin ke seluruh warganya sesuai pagu yang ditetapkan. Ke-14 daerah tersebut adalah Kabupaten Magetan, Lamongan, Kediri, Nganjuk, Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Pacitan, Bondowoso dan Situbondo. Lainnya, adalah Kota Mojokerto, Kediri dan Blitar. “Kabupaten Kediri bahkan telah mendapatkan anugerah Raskin Award 2014 dalam pelaksanaan program raskin,” ujar dia.
Menurut Sukardi, pagu raskin kabupaten/kota se-Jatim pada tahun 2014 sebanyak 514.344.420 kg dengan jumlah penerima berjumlah 2.857.469 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Jumlah tersebut didistribusikan di 8.506 desa/kelurahan di Jatim.
Atas capaian tesebut, Sukardi merasa tepat jika, Surabaya, salah satu kota di Jatim ditunjuk menjadi pilot project sistem pengelolaan pengaduan program raskin. Sukardi menyampaikan, Pemkot Surabaya telah menerapkan sistem pengaduan masyarakat yang terintegrasi dengan nama “Sapa Warga”, di mana setiap warga kota bisa mengakses keluhan melalui berbagai media, mulai dari telepon, telepon seluler, dan juga media sosial.
Ia juga berharap, keberhasilan Surabaya dapat menjadi model di tingkat provinsi. “Kota Surabaya harus mempersiapkan diri karena ditunjuk menjadi Pilot Project ini. Siapkan perangkat komputer yang mumpuni, akses jaringan serta konektivitas yang baik. Jika perlu, minta dukungan kepada Dinas Infokom untuk menyukseskan program ini,” kata dia
Sementara itu, Ketua TNP2K Endang mengatakan, tujuan kunjungannya ke Jatim yakni memohon dukungan agar program pengelolaan pengaduan raskin bisa terlaksana dengan baik. “Kami akan membuat website pengaduan secara terintegrasi dan berjenjang dengan seluruh daerah di Indonesia. Tahun 2018, semoga dapat terkoneksi dengan wilayah di Indonesia, agar masyarakat yang ingin melaporkan pengaduan bisa tertampung aspirasinya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dipilihnya Jatim, khususnya Kota Surabaya karena sudah maju secara teknologi maupun pelaksanaan program raskin.
“Kami akan mencoba sistem aplikasi ini yang dimulai pada awal Desember selama tiga bulan ke depan. Saya meminta dukungan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya untuk menyiapkan perangkat komputer, jaringan serta petugas IT guna keberhasilan program ini,” kata dia.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/11/17/nf6mru-penyaluran-raskin-di-jatim-capai-985-persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar