Rabu, 05 November 2014

Ini Akibat Pengadaan Beras Bulog Macet

Selasa, 4 Oktober 2014

Wartamalang.com | Musim kemarau ternyata tak hanya merugikan petani, tapi juga dialamai Perum Bulog Kantor Subdivisi Regional Malang, Jawa Timur, semakin kesulitan pengadaan beras karena sudah tidak ada panen selama kemarau. Hal ini dikatakan Kepala Bulog Subdivisi Regional Malang Langgeng Wisnu Adinugroho, Selasa (4/11), mengatakan pasokan beras selama pengadaan Agustus terus berkurang. Lanjutnya, mitra kerja bulog kesulitan membeli hasil panen petani kendati mereka berusaha mencari hingga di Kabupaten Lamongan.

“Di Malang sudah tidak ada panen. Mitra kerja juga mencari sampai Lamongan, tapi sebagian besar juga sudah panen raya,” tegasnya. Maka dari itu pengadaan beras pada September dan Oktober ini sangat minim rata-rata hanya 15 ton per bulan. Padahal pada Agustus sempat rata-rata 150 ton sampai 200 ton, mengakibatkan minimnya mendapatkan beras, lanjutnya, Bulog Malang hanya mampu memenuhi pengadaan terkini sekitar 45.202 ton dari target hingga akhir tahun 2014 mencapai 70.000 ton.

“Seharusnya pemenuhan target pengadaan Januari sampai Mei sudah mencapai 70%. Tapi kondisi sekarang turun drastis karena dampak kekeringan, berbeda dengan tahun lalu,” ujarnya. Walaupun mendapatkan beras yang minim, tapi perolehan beras sejauh ini dinilai jauh lebih baik ketimbang Kantor Subdivre Bulog yang lain di Jatim. Bulog Malang sekarang mencapai posisi terbaik ke 5 dari 13 Subdivre dalam perolehan pengadaan tahun ini.

Dikatakannya lebih jauh bahwa seretnya pengadaan beras disebabkan oleh harga beras medium setara kualitas bulog di pasar Rp 7.200 per kilogram. Sehingga petani cenderung menjual hasil panen di pasar ketimbang menjualnya di bulog dengan harga lebih rendah. Salah satunya saat memasuki Oktober ini sudah memasuki persiapan awal musim tanam. Dengan demikian, hampir merata di Jatim sudah tidak ada panen.

Meskipun pengadaan terbilang minim, tapi bulog setempat optimistis mampu mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten/Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten/Kota Pasuruan karena stok beras di gudang bulog masih cukup untuk 6 bulan atau sebanyak 27.261 ton. “Kami mematok target realistis pengadaan sebanyak 50.000 ton sampai akhir tahun,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Perum Jasa Tirta 1, Malang, Ulie Mospar Dewanto mengatakan ketersediaan air baku di Waduk Sutami Malang terus menurun. Elevasi atau ketinggian permukaan air aktual di waduk terbesar di Jatim tersebut 261,39 meter di atas permukaan laut (mdpl) dari pola 262,18 mdpl. Menurunnya air di waduk itu karena air yang masuk (Inflow) yang dipasok dari daerah aliran sungai Brantas tidak banyak yakni hanya 31,2 meter kubik perdetik dari pola seharusnya 37;95 meter kubik per detik. “Meskipun demikian belum merencanakan hujan buatan,” paparnya. [wmc.riz]

http://wartamalang.com/2014/11/ini-akibat-pengadaan-beras-bulog-macet/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar