Selasa, 18 November 2014
TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR-Perusahaan Umum (Perum) Bulog Divre Sulselbar mengaku masih kesulitan menyerap produksi kedelai dari petani.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Muhammad Hasyim mengatakan, kebijakan pengelolaan untuk kedelai sudah ditangani Bulog mulai tahun ini, namun belum maksimal.
Alasannya kata dia proses pembelian dari petani cenderung sulit padahal sudah ada harga pembelian petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu Bulog juga masih kesulitan melakukan penjualan kembali akibat harga jual kedelai dari Sulsel terbilang mahal, padahal dari sisi kualitas kedelai Sulsel masih di bawah ketimbang kedelai dari luar.
"Sebenarnya kita juga belum berpengalaman dibidang perkedelaian, namun kita terus belajar dan memantau bagaiamana mekanisme yang baik dan menguntungkan seluruh pihak,"jelasnya
Pihaknya mengaku akan bekerjasama dengan pemerintah untuk mengatur kembali tata niaga kedelai dalam negeri.
Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat statistik produksi perkedelaian Sulsel mencapai 45,69 ribu ton biji kering dengan luas panen 30,94 ribu hektar.
Dari jumlah tersebut tingkat produktivitas mencapai 14,77 kuintal per hektar. Tahun ini diramalkan akan terjadi peningkatan produksi mencapai 56,12 ribu ton biji kering.
http://www.tribunnews.com/regional/2014/11/18/bulog-akui-masih-sulit-serap-kedelai-petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar