Sabtu, 8 Februari 2014
Palu - Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah, Maruf, mengatakan beras impor ilegal maupun legal berasal dari negara tetangga Vietnam tidak masuk di wilayahnya.
"Di Sulteng, beras impor sama sekali tidak masuk," katanya di Palu, Sabtu (8/2).
Ia mengatakan beras impor sulit sekali masuk wilayah Sulteng karena daerah ini merupakan penghasil beras.
"Tapi, beras dari luar daerah seperti Sulsel dan Sulbar selama ini memang banyak yang masuk ke Sulteng, terutama di Kota Palu," katanya.
Beras dari dua daerah tetangga di Pulau Sulawesi itu banyak diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional di Ibu Kota Provinsi Sulteng.
"Pedagang yang mendatangkan sendiri," katanya.
Sulteng memang beberapa tahun lalu pernah menerima beras impor karena hasil pengadaan Bulog (sebelumnya Dolog) masih kecil.
Guna memenuhi kebutuhan penyaluran, makanya Bulog Sulteng mendapat jatah pasokan beras impor. "Tapi itu dahulu," ujarnya.
Namun kurun beberapa tahun terakhir ini, Bulog Sulteng sudah tidak lagi mendapat beras impor karena hasil pengadaan lokal sudah bisa menalangi kebutuhan penyaluran.
Bulog Sulteng sejak dua tahun ini sudah mandiri. Artinya hasil pengadaan cukup banyak sehingga bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
Bahkan pada musim panen 2014, Bulog Sulteng berharap bisa mengirim beras hasil produksi petani ke sejumlah daerah yang kekurangan kebutuhan pokok tersebut, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Itu rencana kami jika hasil pengadaan beras pada musim panen 2014 ini sesuai dengan yang ditargetkan," kata Maruf.
Bulog Sulteng menargetkan pengadaan beras pada musim panen tahun ini mencapai 50.000 ton. Jika target itu terealisasi, maka dipastikan Bulog Sulteng bisa mengirim beras ke daerah lain di KTI.
Penulis: /FEB
http://www.beritasatu.com/nusantara/165174-sudah-mandiri-sulteng-tak-perlu-beras-impor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar